Rabu, 26 September 2012

Chapter 4 : Bleach Beach, Once Upon a Time In Okinawa

Diposting oleh eigengrauf di 03.28 0 komentar


Kinana : Minna~ hosh...hosh...selamat datang...hosh #ngos-ngosan#
Ichigo : Ekh?! Kina-chan kenapa?
Kinana : Habis fun bike di sekolah.
Yu-chan : Bo'ong Ichi! Memang dia ikut fun bike di sekolahnya tapi pas ngendarin sepeda dia gila – gilaan di jalan raya. Ngebut banget ngontelnya. Dijalan Raya lagi! temen seangkatannya pada ketinggalan jauh di belakangnya! Dia kaya orang balapan aja!
Kinana : Biarin wee #julurin lidah# abisnya mereka lambat banget sih kalau naik sepeda! Aku kan jadi bosen! Ya udah aku tinggal aja tuh guru ma anak – anak yang ikut fun bike.
Ichigo+Yu-chan :#sweatdrop#
Ichigo : #menghela nafas#
Kinana : Ichi-nii...kenapa?
Ichigo : nggak pa-pa pengen aja.
Yu-chan : Ichi ga nyambung
Kinana : Ha'i Minna~ Kinana si anak baik disini~ #di injek – injek Tobi yang tiba – tiba nongol entah dari mana#
Tobi : Itu trademark Tobi si anak baik ini tau~ #injek – injek Kinana#
Kinana :#menggerutu# anak baik harusnya nggak nginjek orang sembarangan
Ichigo : Eh?! Siapa lo?
Tobi :#cuekin Kinana# Ah! Nii-san~ saya Tobi si anak baik dari fandom Naruto. Yorishiku~~ #bows#
Ichigo+Yu-chan :#ngeliat Kinana yang udah nggak bernyawa, sweatdrop berat berjamaah#
Ichigo : Readers~ Happy reading #senyum pepsodent, Ichigo FC tepar, Tobi ma Yu-chan geleng – geleng, Kinana masih tak bernyawa#
Pairing : IchiHitsu, slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.), IshiHime, RenRuki, others pair too.
Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Ah...aku pikir...aku akan menerima flame. Tapi, flamenya bukan protes soal pair lho ya~! Kinana si anak baik sudah mengingatkan~ #di injek – injek Tobi lagi#, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Don't Like? Don't Read! Kay?! #wink# kalo nggak ngerti apa itu arti Don't like, Don't read trus tetep nekat baca dan ngeflame lebih baik kalian menyewa guru bahasa Inggris ato buka google transle untuk mengertikannya #nyengir#
Disclaimer : Bleach akan selamanya menjadi milik Tite Kubo minna~ dan aku jadi sedih dengan kenyataan kalao Tite Kubo nggak akan pernah mau mewariskan Bleach-nya pada fujoshi seperti ku #bercucuran airmata#
With Your Heart @ Kinana
Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana
Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana
Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana
Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana
Summary : Orang itu menyeringai lebih lebar. Menunjukkan ketertarikannya pada hal yang baru saja dia lihat. sesuatu yang berbeda dari shinigami namun bersama shinigami/ "calm down little princess. Aku akan mendapatkan mu dan mengambil seluruh energi mu"
"Hitsugaya-taicho! Ichi-nii kenapa nggak diajak?" tanya Hina dengan nada mengintrogasi yang besar. Jujur, dia agak kecewa Ichigo nggak ikutan karena itu artinya dia jadi nggak bisa memotret diam – diam moment romantis kedua sejoli itu. dan itu artinya dia tidak bisa menambah koleksi foto yaoi-nya di Blogger, Album, Laptop, Hp, Map, dan semua alat penyimpan foto yang dia punya. Dan itu artinya lagi dia nggak bisa jual foto – foto itu untuk para fujoshi dan fudanshi melalui e-bay dong. Kasihan...ah, kini mereka sedang berjalan santai memasuki hutan kecil di pinggir pantai Okinawa itu.
"Dasar otaku" kata Toushiro. Hina semakin mengerutkan keningnya
GRRAAAAASASSSAAAAKKKK...
Suara pepohonan yang bergesekan itu membuat mereka berdua meningkatkan kewaspadaan pada daerah sekitar. Hina bahkan sudah menggenggam dengan erat pegangan pisau kecil yang selalu sedia di balik pakaiannya. Masing – masing tangannya membawa 2 buah pisau pendek dan tajam itu. Sedangkan Toushiro sudah memincingkan matanya dengan tajam dan siap dengan kuda – kudanya. Sehebat apapun mereka dalam mendeteksi reiatsu sesuatu, pasti ada yang lebih hebat lagi dalam menyembunyikan reiatsunya. Itulah alasan mengapa kini pisau Hina tergeletak tak berdaya di tanah lalu tubuhnya dan tubuh Toushiro di tahan masing – masing seseorang dari belakang. Saat Toushiro dan Hina mengangkat kakinya untuk menginjak, orang yang menahan mereka mengayunkan tangannya dan memukul tengkuk Hina dan Toushiro sehingga mereka berdua pingsan di tempat. Orang yang menahan Hina mengangkat tubuh gadis itu. menggendongnya ala bridal style sedangkan orang yang memukul tengkuk Toushiro menggendong Toushiro dengan gaya menggendong boneka kayu. Tanpa mengatakan apapun kedua orang itu membuka sebuah garganta dan memasukinya. Dua orang itu memasuki salah satu ruangan yang ada di Las Noches dan mendapati dua orang lainnya, satu berambut coklat, satu lagi berambut perak. Satu dengan seringainya satu dengan senyum rubahnya. Kedua orang yang sedang menggendong Hina dan Toushiro sekarang berdiri berhadapan dengan si rambut coklat dan perak itu.
"Dan teman barunya" kata orang yang menggendong Hina.
"Aku menyuruhnya untuk membuat ramuan cair yang membuat mu bisa mengendalikan orang lain. Kemarin dia sudah memberikan hasilnya pada ku. Bahkan efeknya lebih dari apa yang kuharapkan, sangat bagus. Dia bilang setelah ramuan itu masuk ke dalam tubuh maka ramuan itu akan merambat ke otak lalu masuk ke dalam hati. Dan akhirnya ramuan itu akan mengunci memori dan jiwa orang itu di dalam hatinya. Dan akhirnya orang yang memasukkan ramuan tadi bisa mengendalikan orang yang dimasuki ramuan" Kata Aizen bersemangat
"Aizen-sama, apa yang akan anda lakukan?" tanya Gin begitu menyadari bahwa Aizen sedang menulis sesuatu di atas kertas pink –warna favorit Aizen– lalu menyerahkannya pada salah satu hollow dan membisikkan sesuatu pada hollow itu sebelum akhirnya sang hollow membuka garganta lalu pergi dari hadapan keduanya.
Beberapa saat kemudian... Villa cowok. 08:00 P.M
Dengan langkah gontai dan malas – malasan Ichigo berjalan keluar villa tepatnya menuju sebuah kotak surat yang ada di samping kiri pintu gerbang villa cowok. Setelah sampai dia membuka kotak surat itu lalu mengaduk – aduknya sebelum akhirnya mengambilnya. Satu – satu di perhatikannya surat itu, kira – kira seluruh suratnya ada 20 lembar. Kebanyakan berwarna merah cherry dan tertulis untuk dirinya dan sebagian besarnya untuk Hitsugaya Toushiro. Dengan langkah yang masih tetap malas, dia masuk ke dalam villa lalu menjatuhkan semua surat tak berdosa itu di atas meja depan TV 36 inci. Renji yang sedang asik liat kartun Pinguin Of Madagascar pun ngerasa terganggu karena badan Ichigo yang menghalangi TV. Tapi, itu tak berlangsung lama karena cowok bersurai orange itu langsung menjatuhkan dirinya ke sofa coklat yang empuk di sebelah Renji, dan Renji yang melihat ada 6 surat cinta untuk Ichigo dan 13 surat cinta untuk Toushiro dengan warna amplop yng semuanya merah cherry mendengus iri. Lalu mata coklatnya menangkap sebuah surat yang berbeda dari surat lainnya. Satu – satunya surat dengan warna pink dan tak tertulis apapun di sampulnya. Tangannya meraih surat itu lalu tanpa ba bi bu apalagi be dan bo tapi masih sempet ijin Ichigo dia membuka surat keramat(?) tersebut. Dan matanya terbelalak lebar sampai maksimal. Dan segera saja Renji mengeluarkan teriakan ala baboon-nya dan membangunkan seluruh isi villa termasuk semut – semut merah yang lagi pada bangun rumah di tanah *apa hubungannya? (0.0)*. Ichigo menutup kedua telinganya rapat – rapat saat merasakan gelombang suara yang amat dahsyat. Beberapa menit kemudian semua penghuni villa datang menghampiri ruangan tempat Ichigo dan Renji berada. Ruang santai.
"Oi! Kalo teriak kira – kira dulu dong!" kata Ichigo sengit. Tak mendengar perkataan Ichigo, Renji malah berkeringat dingin ria sambil memandang sekelilingnya takut – takut sekaligus gugup. Sebulir keringat sebesar jagung mengalir perlahan dari dahi lalu menuju pelipisnya.
Renji menunjukkan kertas pink yang tadi di keluarkannya dari dalam amplop pink itu, lalu menaruhnya di meja mempersilahkan semua yang ada di sana untuk membacanya.
Dear my lovely sweaty shinigami...
Uhm...uhm...gimana kabar kalian semua? Baik kah? Buruk kah? Aku berharap kabar kalian buruk! Ekh. Tidak itu bukan sekedar harapan saja! Karena aku yakin setelah membaca surat ini kalian pasti akan pucat! Kalian tahu... aku telah menculik si ice prince dan little princess. Kyaaaaaaa~~~~ mereka imut sekali~~ Oh ya. aku beri tahu bukan tempe lho ya (0_~) si little princess bakal jadi gagak percobaan Szayel! Hebat bukan! Dan nggak menutup kemungkinan juga kalau ice prince dan little princess akan jadi boneka kayu yang ku kendalikan setelah percobaan Szayel berhasil dan kalau nggak berhasil. Ucapkan selamat tinggal dengan penuh perasaan cinta pada burung gagak kecil itu~~ Tapi, aku bosan kalau hanya diam menunggu. Jadi... kalian mau temani aku bermain? Hadiahnya terserah kalian lho~~ kalau mau silahkan hubungi nomor lovely ini~ xxx789675354. Di tunggu kabarnya~~
With 'D heart
Aizen paling ganteng. Hidup pink!
Semua yangg baca surat itu langsung sweatdrop karena kenarsisan seorang Aizen Sousuke. Ichigo merogoh amplop pink itu dan dia menemukan 2 lembar foto. Satunya gambar Hina yang sedang pngsan, tubuhnya menghadap ke samping, dia di baringkan di atas kasur dengan sprei putih, bulu burung gagak bertebaran di sekitar kasur itu, kedua tangan dan kakinya diikat dengan rantai, lalu lehernya di pasangi sebuah barrier. Foto ke dua gambar Toushiro terbsring lemah di atas kasur sprei biru. Iris matanya tersembunyi di balik kelopak putih, seluruh badannya di rantai dan di pergelangan tangannya juga di pasangi barrier. Di sana terlihat butir - butir bahkan kepingan – kepingan salju bertebaran. Byakuya mengambil surat itu lalu membalikkannya dan dia menemukan sebuah tulisan Aizen yang lain.
N.B : tulisan di tangan chibi-taicho dan leher temannya itu adalah barrier pengunci reiatsu. Ini menggunakan mantra baru yang di temukan Szayel beberapa hari lalu! Barrier ini mengunci dan menguapkan reiatsu seseorang. Maka dari itu banyak salju dan bulu – bulu gagak yang bermunculan karena barrier ini mengeluarkan secara paksa reiatsu mereka. Intinya jika tidak cepat mereka bisa kehabisan reiatsu dan benar – benar MATI!
Sementara itu...
Salah satu kamar Las Noches
Perlahan namun pasti kelopak itu terbuka, menampakkan sepasang iris hitam kelamnya. Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk lalu mengerjapkan kelopaknya beberapa kali. Hina telah terbangun dari pingsannya.
"Dimana...?" tanyanya pelan
"heeehhh... tak kusangka om – om mesum yang notabene juga seorang King of Hueco Mundo seperti mu akan termakan akting seorang gadis kecil" kata Hina dengan nada meremehkan.
Kinana's Talk
Kinana :#pundung di pojokan sambil ngorek – ngorek tanah#
Ichigo : Kenapa lagi tuh anak? #nunjuk – nunjuk Kinana#
Yu-chan : Kemarin dia itu ngopy fic author lain dan kebanyakan HiruSena. Trus pas selesai dia salah pencet abis deh semua fic ntu
Kinana :#nangis gulung – gulung# hwaaaaaaa... hiks... hiks... hwaaaaa...fic tercinta ku... T_T
Ichigo : Hoo... begitu... (0.o)
Yu-chan : Maklum dia kan juga penggemar HiruSena.
Hiruma :#tiba – tiba nongol sambil nodongin AK–47# Oi, author sialan! berani – beraninya lo ngilangin fic dengan main character gue!
Kinana :#masih sesenggukan# Gomen Hiruma-tan... hiks... rencananya... hiks... aku mau copy ulang... hiks...
Ichigo :#ngelus – ngelus Kinana# Shhhh... jangan nangis lagi... 'key? #senyum pepsodent andalan#
Hitsugaya :#ngintip di belakang, cemburu berat#
Yu-chan :#ngerasa hawa nggak enak, ketawa garing# Ahahahahaha... Kinana! Katanya ada yang mau kamu bilang.
Kinana :#berhenti nangis# Oh ya! buat Mirai Mine yang udah setia reaview fic ku. Hontou ni arigato~~ Hina-nyan~~ dapet salam dari Mira~ katanya terima kasih buat saran mu ke Ichi-nii di fic Love On The Autumn.
Hina : Hn #muka stoic#
Kinana :#lirik Ichigo# iya nih Ichi-nii... kok nggak kedengeran suaranya Chibi-tan. Padahal kan suaranya Chibi-tan itu... #nggak berani ngelanjutin karena di kasih death glare sama yang bersangkutan a.k.a yang ngerasa punya suara#
Ichigo : Hello... Kina-chan... itu tuntutan naskah tau! Naskah! Aku tembak nanti tau rasa kamu!
Kinana :#background biru muda dengan bling – bling dan mata berbinar# Ichi-nii... aku tak tahu kalau Ichi-nii punya perasaan terpendam pada ku #ke–GR–an# tapi gomen... aku tidak mau menghianati chibi-tan #bercucuran air mata galau dengan lebaynya#
Yu-chan+Hiruma yang terlupakan :#muka bosen# mulai deh drama telenovela murahannya a.k.a opera sabun.
Yu-chan : Dari pada liat telenovela drama stress (senpai yang pernah ngarang dengan fic judul ini (yang kalimatnya di miringin) gomen ya!)
Hiruma : Mendingan REAVIEW! YA–HA! #bawa bazoka# kalo ga... khu... khu... khu... khu #ngeluarin buku ancaman, Bazoka dan AK–47, aura di sekitarnya berubah horor#



























With Your Heart

Chapter 3 : Bleach Beach, Once Upon a Time In Okinawa

Hari yang cerah, matahari tampak malu – malu keluar dari persembunyiannya. Laut Okinawa nampak indah saat itu. Sunyi di pagi hari, hanya burung – burung yang berkicau di sertai beberapa hewan yang tinggal di dalam hutan kecil di pinggir pantai Okinawa. Ah, dan yah...jangan lupakan juga suara deru nafas yang memburu dari seorang gadis bersurai hitam dan seorang cowok imut bersurai putih. Kuroyuki Hina dan Hitsugaya Toushiro, warna rambut mereka sangat kontras. Dan mereka sedang lari pagi di hutan kecil itu. Berdua.

"Hn. Dia susuah bangun pagi. Bahasa kasarnya kebo" kata Toushiro
"Hitsugaya-taicho sedih nggak kalau Ichi-nii nggak dateng?" tanya Hina lagi. Toushiro hanya diam
"Hitsugaya-taicho" Hina bersuara lagi
"..."
"Ne, Hitsugaya-taicho~" Hina terus merecoki kapten mungil itu
"Hn?" tanggapan yang sangat singkat
"Apa maksudnya 'Hn' itu?" tanya Hina polos
"Hn" lagi – lagi jawaban yang bisa di bilang bukan jawaban
"Hitsugaya-taicho penggemar Sasuke ya? kok ngikutin trademark dia sih...kan kasihan nanti Tite Kubo-chan. Soalnya di mintain bayaran sama Masashi Kishimoto-chan karena Hitsugaya-taicho sudah meniru trademark-nya Uchiha Sasuke" kata Hina panjang lebar dan ngelantur

"Pertama. Aku nggak nge-fans Sasuke. Aku lebih suka sama Shinichi Kudo dari Detective Conan..."
"Ekh?! Aku juga suka Shinichi. Meskipun lebih suka sama Kaito Kid sih...tapi aku juga suka Sasuke meski sekarang aku lebih suka Oriki Hotarou!" dengan semangat '45 Hina memotong omongan Toushiro
"Haaaahhh..." hanya menghela nafas lah yang bisa di lakukan sang kapten divisi 10 yang terhormat saat ini.


"Saya membawa apa yang anda inginkan Aizen-sama" kata orang yang membawa (baca: gendong) Toushiro pada si rambut coklat.

Orang yang di panggil Aizen itu menatap ke arah Hina dan Toushiro yang masih pingsan. Begitu merasakan reiatsu Hina yang berbeda dari reiatsu shinigami orang itu menyeringai lebih lebar. Menunjukkan ketertarikannya pada hal yang baru saja dia lihat. Sesuatu yang berbeda dari shinigami namun bersama shinigami.
"Bawa little princess ke sangkarnya. Dan kurung si ice prince di penjara bawah tanah" kata Aizen sambil menunjuk Hina lalu Toushiro. Dua orang itu menggangguk lalu undur diri.
"Aizen-sama kenapa kau malah menaruh gadis kecil itu di ruangan dan chibi-taicho di penjaa bawah tanah? Bukannya yang ingin kau jadikan kelinci percobaan adalah kelinci putih a.k.a si chibi-taicho?" tanya si rambut perak bingung pada Aizen. Aizen menatap si rambut perak yang merupakan orang kepercayaannya itu.
"Pindah halauan Gin. Aku rasa kali ini aku akan menggunakan burung gagak sebagai percobaan Szayel" kata Aizen dengan seringai licik
"Szayel Aporro. Kali ini kau menyuruhnya membuat ramuan apa Aizen-sama? Kurasa kemarin saat aku berkunjung ke lab-nya dia terlihat sangat sibuk. Berlarian ke sana kemari sambil membawa beberapa cairan, botol tabung, suntikan, sangkar hewan dan lainnya." Kata orang yang di panggil Aizen dengan sebutan Gin tadi, a.k.a si rambut perak.

"Apakah kau tadinya berencana mencobanya pada chibi-taicho?" tanya Gin. Karena menurutnya akan sangat menguntungkan kalau mereka bisa mengendalikan sang ice prince itu seperti boneka.
"Tadinya begitu tapi setelah melihat gadis itu aku berubah pikiran. Aku tahu gadis itu bukanlah shinigami, melainkan seorang Guardian of the 3rd Gate at Hell. Aku bisa merasakan perbedaan reiatsunya" kata Aizen dengan semangat '45. Gin mengangguk. Dia pernah membaca di salah satu buku yang dimiliki Ulquiorra tentang penjaga neraka, bagai mana kekuatan seorang Guardian Gate-nya neraka. Sama seperti iblis yang nggak bisa mati, tapi lebih maju selangkah. Tidak terkalahkan. Cocok untuk menjadi boneka mereka. Tapi, itu unutk guardian gate yang tak memiliki luka di hatinya. Bagai mana kalau ternyata gadis penjaga gerbang neraka yang –mungkin– sekarang telah berada di atas kasur nyaman itu adalah seorang guardian gate yang memiliki luka dalam di dasar hatinya? Oh... itu sangat gawat. Karena menurut buku yang Gin baca, seorang guardian gate yang memiliki luka di hati itu seperti air. Kadang akan membantumu menjernihkan sesuatu, kadang juga akan membuatmu terseret arus yang di buatnya. Sangat tidak menentu.

"Hanya surat 'undangan' untuk shinigami tersayang kita. Aku yakin mereka pasti mau bermain bersama kita untuk mendapatkan hadiah yang mereka inginkan" kata Aizen kalem. Seringai licik masih terpampang jelas di wajah om-om-nya. Dan saat berhasil mengerti apa maksud atasannya Gin menambah kadar senyuman rubahnya.



"Abarai fukutaicho! Anda telah mengganggu ritual pagi saya. Jadi saya harap anda punya alasan yang bagus untuk itu!" kata Yama-jii terdengar dari suaranya kalau beliau sedang berusaha menahan emosi. Renji jadi gugup sendiri
"A-ano...apa ada yang melihat di mana Hitsugaya-taicho?" tanya Renji. Dengan gaya anak play group Ikkaku mengangkat tangan kananya.
"Tadi aku lihat Hitsugaya-taicho keluar dengan baju untuk olah raga" kata Ikkaku setelah menurunkan tangannya.
"Oh! Iya. Tadi malem si Toushiro bilang kalau dia mau olah raga bareng Hina-chan" kata Ichigo setelah menepukan kedua telapaka tangannya.
"Memangnya kenapa Ren?" dengan polosnya Ichigo bertanya. Biasa baru banguntidur, nyawa masih ngumpul 20%...











"Nggghhh..." sebuah suara membuat Hina menoleh ke samping.
"Hitsugaya-taicho" serunya kaget saat melihat Toushiro yang terikat dan tak sadarkan diri.
"Wah...wah...rupanya kau sudah bangun little princess" seorang dengan rambut dan mata coklat berkata.
"Hm" tanggap Hina dingin dengan muka datarnya
"Kau lapar?" tanya pemuda itu
"Hm" lagi – lagi nada dingin dan muka datar yang di berikan
"Haaahhh... kenalkan. Aku Aizen Sousuke." Kata orang itu
"Ck. Nggak butuh. Lagi pula aku nggak tanya" kata Hina dingin dia menatap Aizen nyalang. Tapi, tentu saja Aizen nggak terpengaruh dengan tatapan nyalang gadis itu.
"Haaaa...kau itu berbeda sekali dengan tadi. sebelum kami bawa kemari" kata Aizen
"Aku memang berbeda... aku memiliki topeng berjiwa... bisakah kau tunjukkan pada ku mana diri ku yang asli?" tanya Hina pelan, nada dinginnya berubah menjadi datar wajahnya pun juga dan tatapan matanya kosong. Aizen yang melihat itu jadi terperangah karena saat ini Hina benar – benar mirip sebuah boneka kayu yang terbuat dengan sempurna. Saat mendengar pertanyaan Hina, Aizen terhenyak. Setelah beberapa menit terlewati dalam hening Hina menyeringai dan tatapan kosong di matanya tadi hilang tak berbekas berganti dengan tatapan menusuk.

"Ck, aku bukan om – om mesum!" Aizen membantah. Hina memutar kedua bola matanya malas.
"Saa...tampang mu itu sudah mengatakan sejelas – jelasnya Aizen-sama" kata Hina dengan nada bosan dan mimik datar.
"Ugh...Hina-san..." Toushiro yang mendengar percakapan ribut – ribut Hina VS Aizen jadi terbangun. Dan mata teal cemerlangnya terbelalak saat menyadari bagaimana keadaannya dan Hina.
"Hmmm... sudah bangun chibi-taicho" Aizen berkata santai. Toushiro menggertakkan giginya, dia sadar yang bisa dilakukannya saat ini hanyalah menunggu bantuan karena dia di pasangi barrier yang kuat. Sial!. Aizen memandang Hina lalu beralih pada Toushiro.
"Aku tadi sempat melihat ekspresi teman mu yang seperti boneka kayu. Kupikir pasti menyenangkan membuatnya menjadi boneka ku dan mempertahankan tatapan kosong di mata hitam kelam itu. kurasa aku akan mengubahnya" kata Aizen pada Toushiro. Cowok itu mengeluarkan sebuah jarum suntik kecil yang telah diisi cairan berwarna pink kental.
"Ini mantra baru yang di buat Szayel. Ini bisa membuat apapun seperti boneka, kau tahu cara melepas mantranya adalah... tidak akan kuberi tahu." Kata Aizen dengan nada genit di akhir kalimat. Hina yang mendengar itu langsung mendengus sambil bergumam.
"Dasar om mesum" dan Aizen yang mendengar gumaman itu langsung beralih pada Hina lalu dia membuka sedikit jaket olah raga Hina dan menusukkan jarum suntik itu di sana dan menekan ujungnya, membuat cairan pink itu masuk kedalam tubuh Hina.
"Kau akan jadi bonekaku setelah ini little princess" kata Aizen setelah melepas suntikannya, dia berjalan ke arah Toushiro yang semakin lemah karena reiatsu yang terkuras. Aizen merogoh kantungnya setelah berdiri di depan Toushiro dan dia memasukkan sebuah pil dan memaksa Toushiro menelan pil itu.
"Tenang pil itu lebih ringan dari pada ramuan yang aku berikan pada si little princess" kata Aizen lalu menekan pil itu dengan reiatsunya. Toushiro yang hampir kehabisan reiatsu tak sanggup menahan reiatsu yang dikeluarkan Aizen dan akhirnya si pil nista pun masuk ke dalam kerongkongannya dan berakhir di lambungnya.
Tatapan mata Toushiro dan Hina perlahan berubah menjadi kosong. Setelah iris itu benar – benar tak memiliki cahaya lagi Aizen membuka barrier Toushiro dan Hina, Toushiro langsung keluar dari gigainya dan gigai itu tiba – tiba menghilang. Sedang Hina bulu – bulu burung gagak mulai menyelimuti dirinya dan saat bulu – bulu itu menghilang berjatuhan di atas sprei putihnya kini semua yang tadi dipakainya untuk berolah raga telah berubah. Kini dia memakai baju bermodel lolita tanpa lengan yang berwarna hitam dengan pita putih, sepatu boots yang menutupi sampai pergelangan kaki dengan heels 6cm, Bando dengan rangkaian mawar hitam tersemat manis di rambutnya, telapak tangan sampai lengan atasnya yang tak tertutupi kain dihias dengan pita putih yang melilitnya.
"Hmm...kalian berdua mulai sekarang adalah bonekaku" kata Aizen dengan seringai liciknya. Toushiro dan Hina hanya terpaku mendengar itu. Aizen membisikkan sesuatu di teling Hina dan Toushiro, lalu keluar ruangan dengan seringai makin lebar. Gin yang melihat itu melebarkan senyum rubahnya.
"Game-nya mau di mulai Aizen-sama?" tanya Gin
"Haaahhh... aku bosan sekali. Mereka tidak memberi balasan apapun. Kurasa aku akan mengambil keputusan sendiri! Siap kan pasukan Gin... kita lihat apakah para Shinigami itu bisa mengalahkan Hollow-ku dan kedua 'boneka kayu' baru ku." kata Aizen dengan seringai maksimalnya.


TBC

Omake

Ichigo duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap lekat foto berbingkai biru di tangannya. Itu adalah foto dirinya dan Toushiro. Foto mereka saat di taman bermain setelah insiden Toushiro kehilangan kendali diri atas Hyourinmaru, foto di mana untuk pertama kalinya dirinya bisa tertawa lepas dengan Toushiro yang ikut tertawa lepas. Seteleah mendapat kiriman dari Aizen tadi, entah mengapa dia jadi sangat khawatir, perasaannya jadi nggak enak. Dia merasa jika Toushiro akan lepas kendali seperti dulu. Jujur, dia takut saat dulu Toushro lepas kendali, karena saat itu tatapan mata Toushiro kosong. Teal cemerlang yang biasanya bersinar itu kehilangan sinarnya. Dia sangat takut dan sangat benci ketika tatapan Toushiro seperti itu. Karena dia takut dan benci untuk kehilangan sinar mata teal cemerlang milik seorang Hitsugaya Toushiro. Dan dia sangat lega saat dirinya dulu bisa mengembalikan sinar teal cemerlang itu dengan cara yang bahkan dirinya sendiri pun nggak ingat. Sekarang, dia merasa sangat lemah dan nggak berguna karena tidak bisa menjauhkan Toushiro dari tangan nakal Aizen Sousuke dan antek – anteknya. Dan dia merasa kesal karena keputusan orang tua berotot yang memiliki otak kolot seperti Yama-jii yang melarangnya untuk pergi mengambil kembali Toushiro dan Hina. Ichigo memegang kenop pintunya dia berencana kabur dan pergi ke Hueco Mundo sendirian dan dia merutuki kesal saat menyadari bahwa saat ini pintu kamarnya dan sekelilingnya telah di segel dengan barrier kuat yang tak bisa dia tembus. 'pasti Yama-jii' pikirnya frustasi sambil mengacak rambut orange cerahnya.
"Gomen Yuki Hime... aku pasti menjemput kalian berdua..." kata Ichigo lirih, dia mengepalkan kedua tangannya, bertekad dengan kuat untuk mengambil kembali miliknya dari tangan kotor Aizen. Mengambil kembali Yuki Hime-nya, dan mengambil kembali gadis yang sudah seperti Karin dan Yuzu di hatinya.


Omake End

Yang end omake bukan cerita initi! (0_~)

Tunggu eps selanjutnya #promosimodeON#






















Minna! Ayo reaview kalo nggak mau di apa apain ama Hiruma #kabur#

(0_~)

I'm just a girl who has many imagination... .

Chapter 3 : Bleach Beach, We go to Okinawa guys!

Diposting oleh eigengrauf di 03.19 0 komentar

Yu-chan : Hola Minna~! Come back with me and this crazy fic!

Ichigo : Lho? mana Kina-chan? Yang ngebuka kok kamu?

Yu-chan : Kinana ada di sana noh #nunjuk – nunjuk Kinana yang lagi duduk di depan laptop lain# lagi ngopy fic author lain. Terutama yang pairnya HiruSena ama SasuNaru dia lagi suka sama ntu pair.

Ichigo :#liat wajah Kinana yang masang seringai iblis dengan aura horor disekitarnya, merinding# uhh...gue punya perasaan ga enak nih.

Sementara itu...

Kinana :#klik sana – sini depan laptop# Ufufufufu...HiruSena... SasuNaru... menginspirasi banget nih...Ufufufufu #ketawa nista#

Back to Ichigo and Yu-chan

Ichigo+Yu-chan :#sweatdrop#

Yu-chan : semoga aja nggak terjadi apa – apa dengan chara di fic ini

Ichigo :#angguk – angguk# bener

Yu-chan : Wokeh minna~! Let's strat the fic #membara#

Ichigo :#sweatdrop# yang betul start the fic...

Pairing : IchiHitsu,oh ya di chapter lalu aku lupa bilang slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.), IshiHime, RenRuki, others pair too.

Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Tidak menerima Flame!, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Dun Like? Don't Read! Kay?! #wink#

Disclaimer : DENGAN BANGGA SAYA MENGATAKAN BAHWA BLEACH ADALAH MILIK TITE KUBO SEDANGKAN SEMUA CHARA BLEACH PUNYA SAYA! BWAHAHAHAHAHAHAHA #teriak pake TOA sambil ketawa nista# *dhuak* #dijitak Yu-chan#Oke..oke... dengan menyesal saya katakan Bleach dan chara Bleach adalah milik Tite Kubo #lemes# sedih banget kan Minna~ #bercucuran air mata# *dhuak* #didupak–dupak Yu-chan#

Dislaimer 2 : Fireflies by Owl City, dan beberapa kata di ambil dari anime La Storia Della Arcana Famiglia

With Your Heart @ Kinana

Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana

Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana

Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana

Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana

Summary : "Untuk menstabilkan kekuatannya kau harus memiliki hati seseorang. kartu cinta tak mungkin bisa di gunakan sepenuhnya jika kau sendirian"/ "Uwaa...Oniichama memang macter cald yang hebat"/ "Benar...Oniichama memang sangat hebat. Tapi, sekarang aku tidak bisa menggunakan cinta. Karena Oniichama sudah pergi dan aku sendirian"/ "Aku...mencintaimu Kurosaki"/ "Apa? ga kedengeran Toushiro anginya kenceng banget"/ "AKU MENCINTAI MU KUROSAKI"

With Your Heart

Chapter 2 : Bleach Beach, We go to Okinawa guys!

Sudah 2 minggu semenjak kedatangan Hina dan Kaito di awal musim panas dan karena niat Yama-jii yang nggak tau kesambet setan apa sehingga pengen banget liburan ke dunia manusia dan dia juga mengutus semua taichou dan fukutaichou gotei 13+Hina+Ishida dkk untuk ikut sang kakek tua namun kekar(?) itu liburan di pantai. Dan disinilah mereka sekarang di pantai Okinawa dengan pemandangan yang indah. Semua yang di suruh Yama-jii untuk ikut tentu saja ikut dan ada satu mahluk(?) yang tak diundang juga ikut nih liburan, mahluk itu bernama Hotarou Kaito. Readers pasti bertanya – tanya kenapa ntu satu mahluk ikut kan? #readers: kami nggak mau tahu!, Kinana:#nangis bombay#Uwee... my lovely readers jahat!, Yu-chan:#ketawa garing#ahahaha...jangan pedulikan author gila satu ini. Ayo BTS#. Kaito ikut karena dia merasa bosan kalau sendirian di Karakura jadi dengan ongkos sendiri dia mengikuti sang kakak sepupu tercinta ke pantai Okinawa, adik sepupu yang berbakti bukan!?. Dan siapa yang mengurus Karakura dari ancaman hollow? tenang saja~ kita serahkan saja para Hollow malang itu pada angkatan lama~ seperti Kurosaki Isshin ayah Ichigo sekaligus mantan kapten salah satu divisi di gotei 13, Uryuu Ryuuken papa Uryuu Ishida yang notabene seorang quincy dan sahabat papa Ichigo, dan si Topi-Hijau-Setengah-Gila Urahara. Meskipun rada berumur tapi jangan salah mereka hebat lho~ eh...kok malah gini sih? Oke...oke...BTS mulai dari...SEKARANG!

Para shinigami dkk menginap di Villa yang kebetulan di sewakan dan di bangun di dekat pantai. Villa itu besar dan terdapat 2 villa yang tentunya semua villa di sewa para shinigami dkk. Villa di sebelah kanan pantai untuk para cewek dan yang kiri untuk cowok.

"Wah...Ichi-nii enak nih. Meskipun kamarnya di pisah tetep bisa sering main ke tempat Hitsugaya-taicho kan satu villa~" kata Hina dengan nada ceria dan mata berbinar – binar. Yah dalam waktu 2 minggu mereka semua sudah tau kau Hina itu seorang fujoshi akut dan saat membicarakan tentang yaoi nada dinginnya pasti berubah riang. IchiHitsu yang dengar itu memunculkan semburat tipis di pipi mereka.
"Iya Jeruk. Aku iri dengan mu. ahhh... aku jadi ga bisa ketemu Ruki-chan sering – sering deh" kata Renji yang langsung di sambut wajah memerah Rukia dan deathglare dari dari Byakuya.
"Hmm...aku juga...apa mending aku sewa 2 kamar penginapan aja ya...supaya bisa sering ketemu sama Hime-chan" kata Ishida sambil pasang pose mikir.
"Eh? Anoo..." hanya tanggapan ini dan muka merah yang diberikan Orihime pada kekasihnya itu.
"Moo...sudah lah gals...dari pada berdiri ga jelas di sini ayo kita masuk ke villa! Ja nee~" kata Matsumoto Rangiku sang fukutaicho divisi 10 sambil menyeret gadis – gadis yang ada di sana menuju ke villa kanan. Gila... kuat banget tu cewek!

10 menit kemudian...

Rombongan cewek pergi menuju pantai

Matsumoto mengenakan two piece warna kuning Hisagi sukses tepar di pasir dengan darah mengalir dari hidung, Orihime pake two piece hijau muda dan itu bikin kaca mata Ishida retak, Unohana pake bikini biru tua dengan selendang panjang di pinggang, kacamata dia lepas Ukitake langsung terpesona, Soi Fon pake baju reang yang mirip – mirip dress sekilas ga ada tanggepan trus dia pundung deh, Yourichi pake bikini ungu bawahnya celana jeans biru super pendek kalau ada Urahara pasti udah tepar bareng Hisagi tuh orang bertopi, Rukia make 2 pieces rok pendek sampe pahanya keliatan dan kaos tanpa lengan yang memperlihatkan bahu dan perutnya (warna ungu sama kaya warna matanya) ini bikin Renji mimisan dan Byakuya langsung nutup mata Renji pake kain hitam biar ga ngeliatin adik sepupu tercintanya, Hinamori kembaran sama Rukia cuman punya dia warna coklat hazel dan ini bikin Kira terpesona, sisanya cuman pake kaos sama celana super pendek. Hina? Dia memakai bathrobe putih yang bikin semua penasaran apa yang ada di balik bathrobe itu, sebuah headphone hitam berukuran sedang melingkar di leher jenjangnya dan sebuah I-pod hitam di taruh dalam salah satu kantung bathrobe itu. okay...kita check style para cowok dulu yaw!

Ichigo, Renji, Hisagi, Kira dan Kaito cuman pake celana selutut mirip boxer tanpa mengenakan apapun di tubuh atas dan membikin Hinamori, Matsumoto, Rukia, dan Hitsugaya memalingkan muka dari merka ber4. Ga mau muka blushingnya di liat sama 4 cowok itu! Ishida make kemeja sama celana pendek cuman semua kancing kemejanya di buka jadi memperlihatnya dadanya yang bidang. Awww...Orihime tambah gugup nih~ dan cowok lain? Yah, mereka ada yang memakai T-shirt dan celana pendek selutut ada yang make kemeja yang tentu kancingnya tertutup rapi dan juga celana jeans pendek selutut.

"Ne~ Hina-chan~ apa yang kau pakai?" tanya Rangiku dengan nada manja sambil nunjuk – nunjuk bathrobe Hina
"Ini? Tentu saja bathrobe" jawabnya polos sambil memejang ujung pergelangan tangan bathrobe-nya
"Maksudnya yang di balik bathrobe itu" kata Soi Fon yang juga penasaran
"Eh? Itu..." Hina gugup sendiri. Tangan mungil Rukia terjulur berusaha membuka bathrobe itu yang tentu saja di halangi Hina dan akhirnya tangan Rangiku dan Hinamori ikut – ikutan menarik bathrobe itu supaya lepas. 3:1 tentu saja yang menang 3 dan akhirnya terbukalah bathrobe (yang menurut Rangiku, Rukia, dan Hinamori) pengganggu itu. Sekarang tampak tubuh kinana yang terbalut dengan two piece warna hitam kelam. Membuat semua cowok yang berada di situ (tentu kecuali yang masih inget umur sama udah punya gebetan, udah punya pacar, dan masih mencintai seseorang di hatinya nggak kepengaruh dengan tampilan Hina) ngeces pengen. 'imutan juga Toushiro' kata Ichigo dalam hati. Yah, Ichigo akui Hina itu imut tapi, dia menganggap Hina itu kaya Yuzu dan Karin lagi pula Hina sendiri dari awal sudah memanggilnya dengan Ichi-nii kan?.
"Toushiro! Aku bawa semangka nih. Makan di sana yuk" Ichigo langsung narik Toushiro buat duduk di bawah pohon kelapa yang rindang sambil menenteng beberapa buah semangka yang tadi sempat di belinya. Rukia sama Renji udah asik kejar – kejaran di pinggir pantai gara – gara Renji tadi di jahili Rukia hingga pipinya di cubit kepiting. Rukia tertwa sambil berlari, Renji mengejar dengan muka cemberut meskipun dalam hati dia senang bisa melihat senyum lepas Rukia. Byakuya minum teh sambil duduk di tikar yang di gelar di atas pasir dengan payung yang melindunginya dari terik matahari. Ukitake sama Unohana bergabung sama Ichigo dan Toushiro dengan keranjang piknik dan tikar yang digunakan sebagai alas duduk mereka berempat sedang tertawa senang. They're actually like happy family. Ishida sama Orihime berjalan – jalan santai sampai memasuki sebuah hutan kecil yang ada di dekat pantai. Hinamori sama Kira lagi duduk di atas tikar di bawah payung dengan sebatang es krim di tangan masing – masing dan mereka berbicara ringan sambil sesekali menertawakan hal konyol yang di buat RenRuki dan HisaRan. Hisagi dan Rangiku? Oh, tenang mereka sedang membuat istana pasir yang besar di sertai acara saling menciprat air dan melempar pasir selama acara 'pembangunan' berlangsung. Kaito? Duduk sendirian di tikarnya sambil memegangg bola voli. Abis, yang lain pada sibuk sendiri – sendiri dengan atau tanpa pasangan masing – masing. Sedang Hina? Oh... mari kita intip di salah satu batu karang baesar di tepi pantai. Sekarang gadis bersurai hitam itu sedang memasang headset-nya dan memutar satu – satunya lagu yang ada dalam daftar play list I-pod. Duduk di atas batu karang besar, memejamkan mata, merasakan angin pantai yang berhembus memainkan rambut panjangnya dan menerpa wajahnya, sedikit menggelitik tubuhnya yang sekarang tanpa bathrobe. Lagu yang penuh kenangan baginya itu berbunyi lembut di pendengarannya membuat dia semakin menikmati suasana itu dan tanpa sadar seulas senyum manis merekah di bibir ranumnya.

You would not believe your eyes
If ten million fireflies
Lit up the world as I fell asleep
Cuz they fill the open air
And leave teardrops everywhere
You think me rude, but I would just stand and stare

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems

Cuz I get a thousand hugs
From ten thousand lightning bugs
As they try to teach me how to dance

A foxtrot above my head
A sockhop beneath my bed
The disco ball is just hanging by a thread (thread, thread)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

Leave my door open just a crack
(Please take me away from here)
Cuz I feel like such an insomniac
(Please take me away from here)
Why do I tire of counting sheep?
(Please take me away from here)
When I'm far to tired to fall asleep

To ten million fireflies
I'm weird cuz I hate goodbyes
I got misty eyes as they said farewell (said farewell)

But I know where several are
If my dreams get real bizarre
Cuz I saved a few and I keep 'em in a jar

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Because my dreams are bursting at the seams

Tepat setelah lagu itu selesai Hina merasa seseorang duduk di sebelahnya. Dia membuka kedua kelopak matanya, menampakkan sepasang iris hitam kelamnya, memandang sosok di sebelahnya.
"Rasanya senang melihatmu tersenyum tulus. Bukan dengan senyum pura – pura dan topeng yang kau kenakan saat bersama yang lain" kata orang itu. Hina kembali tersenyum kecil
"Ichi-nii, sejak kapan?" tanya Hina
"Sekitar...hmmm...2 menit yang lalu" kata orang itu a.k.a Ichigo. Hina mengalihkan tatapannya. Memandang laut biru di atas karang.
"Lagu itu bagus. Siapa yang bikin?" tanya Ichigo. Hina menatap Ichigo dengan kepala di miringkan ke kanan. Bingung
"Tadi kau bersenandung kecil" kata Ichigo menjelaskan. Hina menarik nafas perlahan dan menghembuskannya kuat – kuat
"Itu hadiah terakhir dari hati ku. Dari seseorang yang memberiku perasaan hangat dan nyaman. Dari orang yang membebaskanku dalam penjara kesepian. Dari orang yang mampu membuatku terseyum hanya dengan mendengar suara riangnya. Tihis song is the first and the last song from my lovely brother" Hina memaksakan seulas senyum saat dia mengetakan ini. Ichigo menepuk kepala Hina pelan dia tahu gadis itu ingin menangis tapi, kebekuan hatinya yang telah di teinggalkan matahari yang setidaknya bisa memberinya sedikit kehangatan, membuat air matanya mengering. Beku sebelum bisa keluar dari kelopaknya.
"Aku manggil Ichigo-kun dengan Ichi-nii karena Ichi-nii punya senyum yang mirip kaya onii-san ku. jadi aku mengganggap Ichi-nii sebagai salah satu kakak ku. yah, walaupun itu berarti sekarang Ichi-nii cuman kakak ku satu – satunya" kata Hina lirih. Ichigo tersenyum mendengar itu
"Kalau begitu biar aku pura – pura jadi onii-san mu yang telah tiada itu. Bagaimana hmmm?" tawar Ichigo. Hina menggeleng
"Eh? Kenapa? aku kan juga tampan" kata Ichigo mulai narsis. Mendengar celotehan ini mau tak mau Hina jadi tersenyum simpul.
"Aku cuman ingin onii-san ku yang asli. Aku nggak mau Ichi-nii atau siapaun pura – pura jadi onii-san ku. Cukup aku saja sendiri yang memakai topeng. Benarkan" kata Hina sambil tersenyum. Itu pernyataan bukan pertanyaan. Ichigo akhirnya hanya bisa balas tersenyum sambil mengacak surai hitam kelam Hina yang panjang itu.
"Baik lah kalau itu keputusan mu. mau pergi? Aku ingin kembali ke Toushiro nih" kata Ichigo. Hina menggeleng.
"Ya sudah deh. Jaa~" Ichigo berdiri lalu berjalan pergi setelah berbalik badan. Hina tersenyum tipis
"Ichi-nii...baik – baik sama Hitsugaya-taicho. Nanti kasih tau aku apa yang kalian lakuin ya" Hina berteriak. Ichigo memerah wajahnya lalu dia berlari kencang. Setelah punggung ichigo menghilang gadis itu meraih kantong I-pod-nya, mengambil sebuah kartu. Kartu dengan gambar cupid dan manusia yang dikerubungi manusia lain. Kartu the lovers. Dia memandang kartu itu lama. Memori akan dia, kartu itu, dan kakaknya berputar dalam otaknya seperti video.

-Flash Back-

Seorang pemuda, berambut hitam ikal yang berumur 8 tahun sedang memperhatikan kartu – kartu di hadapannya dengan serius. Di sebelahnya seorang bocah perempuan dengan rambut lurus sebahu dan iris hitam kelam sedang terduduk manis. Bocah perempuan itu berumur 5 tahun. Menatap pemuda dei sebelahnya bingung.
"Apa yang Oniichama lakukan? Kenapa memandangi kaltu telus?" tanya anak itu cadel degan pandangan ingin tahu. Orang yang di panggil oniichama itu menoleh ke arah sang gadis kecil, lalu mengacak rambut sang gadis pelan dengan seulas senyum bertengger di wajahnya.
"Hanya memikirkan cara untuk menggunakan lovers secara penuh" kata orang itu. Gadis itu mengernyit, tanda masih tak mengerti
"Ekh?! Memangnya lopel nggak bica dipakai?" tanya gadis itu. orang itu menunjukkan kartu lovers di depan sang gadis yang menatapnya dengan bingung. Lalu dengan senyum di wajahnya dia menjawab...
"Untuk menstabilkan kekuatannya kau harus memiliki hati seseorang. kartu cinta tak mungkin bisa di gunakan sepenuhnya jika kau sendirian"
"Uwaa...Oniichama memang macter cald yang hebat" teriak gadis itu riang dengan senyum polos. Yang di balas dengan cengiran

-Flash Back OFF-

"Benar...Oniichama memang sangat hebat. Tapi, sekarang aku tidak bisa menggunakan cinta. Karena Oniichama sudah pergi dan aku sendirian" kata Hina lirih sambil melepaskan pegangan tangannya pada kartu itu. Dia melihat lembaran kartu itu terbang terbawa angin yang menerpa kencang. Seakan ingin membantunya untuk menerbangkan kenangan masa lalu. Dan akhirnya kartu itu terjatuh di salah satu sudut di pantai itu, di temukan oleh seseorang yang kebetulan berada di sana.
"Ekh?! Dari mana kartu ini?" orang itu bertanya – tanya heran lalu berjalan pergi setelah mengedikkan kedua bahunya dan menyimpan kartu yang di temukannya di saku celananya.

TBC
Omake :

Malam yang tenang di pinggir pantai bisa kita lihat semua anggota shinigami sudah melangkah kembali ke villa bahkan mungkin ke kamar masing – masing. Oh...oh...tunggu...tunggu ternyata masih ada dua figur yang betah berlama – lama di pinggir pantai. Yang pertama berambut oranye nyentrik, bermata coklat musim gugur, mengenakan kaos oranya dan celana ¾ putih dengan garis biru di masing – masing pinggirnya. Sosok kedua adalah seorang pemuda dengan rambut putih, mata teal cemerlang, kaos pastel dan celana ¾ berwarna putih. Mereka masih betah berjalan santai di pinggir pantai.
"Toushiro" oh akhirnya setelah kesunyian menyelimuti cukup lama sang pemuda orange a.k.a Ichigo berani membuka mulutnya.
"Hn" jawab Toushiro singkat
"Kau dingin sekali sih" kata Ichigo. Dia tahu kekasihnya seperti itu, bahkan Ichigo tetap menyukainya. Tapi kan...
"Hn" lagi – lagi hanya itu yang Toushiro berikan
"Kau sepupu jauhnya Sasuke ya? habis dari tadi "hn" melulu" kata Ichigo mulai kesal. Toushiro menangkap nada kesal itu.
"Hn. Dan kau juga sepupu jauhnya Naruto ya? kau berisik sekali sih Kurosaki?! Kan kau tahu aku memang seperti itu" kata Toushiro. Ichigo diam saja. 5 menit...10 menit...30 menit... berlalu dan sekarang Toushiro jadi khawatir karena biasanya si jeruk akan membalasnya tapi ini kok... huft... membuat perasaannya makin tak tenang.
"Kurosaki" panggil Toushiro. Ichigo tetap diam. Dan sekarang Toushiro menolehkan wajahnya ke samping kiri memusatkan seluruh perhatiannya pada orang yang telah merebut hatinya. Mencairkan kebekuan hatinya. Dan mengisi kekosongnya. Pemuda yang sangat di sayanginya dan sudah berstatus menjadi kekasihnya semenjak 10 bulan yang lalu.
"Kurosaki" Toushiro memanggil lagi. cowok itu tidak memperhatikan jalannya sehingga jangan salahkan sebuah batu tak bernyawa yang pada akhirnya bisa membuatnya ter–
GUBRAAAAAAAAKKKK
–jatuh
"Oi, Toushiro kau tak apa?" tanya Ichigo khawatir sambil menatap kekasihnya lekat dan mengulurkan sebelah tangannya. Toushiro menarik uluran tangan yang memang di tujukan padanya itu.
"Aku tidak apa Akh!" Toushiro merintih saat telapak kaki kanannya menyentuh pasir panatai. Ichigo langsung merunduk dan memeriksa kaki Toushiro dengan cermat dan lembut
"Ini sih terkilir Toushiro. Lihat bengkak tuh!" kata Ichigo sambil menunjuk kakinya yang bengkak. Toushiro nampak berfikir.
"Kau kan di dalam gigai Toushiro! Tentu bisa luka dan terasa sakit" kata Ichigo menjelaskan. Dia tahu apa yang di pikirkan Toushiro
"Kurosaki...bisa sembuhkan aku dengan reiatsumu?" tanya Toushiro. Ichigo terdiam sebentar lalu menggeleng keras – keras
"Kenapa?" tanya Toushiro berusaha menahan emosi karena kekasihnya tidak mau memberi sedikit reiatsu pada kakinya yang terluka
"Begini lebih bagus" kata Ichigo sambil menggendong Toushiro dengan gaya bridal style (KYAAAAAA...#kinanajingkrak–jingkrakalafansgirl#)
Wajah Toushiro bersemu merah menambah kesan manis
"Turun kan aku Ichigo" pinta Toushiro. Lagi – lagi Ichigo menggeleng kecang. Lalu menundukkan kepalanya
"Jangan bergerak ya Toushiro. Aku cuman pengen bantu kamu tanpa reiatsu ku. Pakai cara manusia" kata Ichigo lembut. Bikin Toushiro tambah blushing aja. Dan akhirnya Toushiro mengalah. Dia menenggelamkan kepalanya di dada bidang Ichigo, membuat posisinya senyaman mungkin. Ichigo tersenyum melihat itu
"Aku...mencintaimu Kurosaki" kata Toushiro lirih. Kepalanya masih terbenam di dada bidang milik Ichigo
"Apa? ga kedengeran Toushiro anginya kenceng banget" balas Ichigo memang angin di pantai itu lagi keras – kerasnya berhembus
"AKU MENCINTAI MU KUROSAKI" Teriak Toushiro mengulangi perkataannya. Awalnya Ichigo cengo tapi lama – kelamaan pandangan matanya melembut dan seulas senyum tersungging di wajah tanpannya
"Aishiteru yo Yuki Hime. Aku mau bilang itu dari tadi sama kamu eh tapi kamu cuman "hn" aja. Makanya sekarang aku bilang Aishiteru Yuki Hime" kata Ichigo lembut. Kalau ada olimpiade mengukur tingkat ke merahan wajah author yakin pasti Toushiro yang menang.

Omake End
Kinana's Talk

Kinana : Minna~ Hola~

Yu-chan : Oh...urusan lo udah selesai?

Kinana : Sebenernya belum sih. Tapi... yah, aku juga pengen menutup ini

Ichigo : Kina-chan tumben kamu bikin Omake

Kinana : Abis scene IchiHitsu yang itu nggak bisa di masukin ke cerita initi ichi-nii! Perasaan ku bilang kalau aku harus masukin yang itu ke bagian omake! Ya sudah aku masukin deh! #berkobar#

Yu-chan : Ini masih ada lanjutannya lho~ yang end itu omake-nya. Bukan cerita intinya.

Ichigo : #bisik – bisik# Yu-chan tadi kamu motret Toushiro pas senyum ga? Kalau iya aku minta

Yu-chan :#bisik – bisik# ga tau Ichi. Coba aku liat kamera ku dulu ya #utak – atik kamera digitalnya#

Kinana :#narik tangan Toushiro, bisik – bisik# Chibi-tan. Ichi-nii sama Yu-chan ngerencanain buat mengedit foto mu yang senyum di pinggir pantai tuh #nunjuk – nunjuk Yu-chan sama Ichi-nii yang lagi bergerolbol dengan sesuatu di antara keduanya#

Toushiro :#mengendap – endap# KUROSAKI

Ichigo+Yu-chan :#ngerasa hawa ga enak, nengok ke belakang dengan gaya patah – patah# UWAAAA! TOUSHIRO! #lari terbirit – birit#

Kinana :#evil smirk# Ufufufufu...minna~ mind to reaview? Leave me reaview! Onegai~ #nadamanja#

Chapter 2 : The Black, The Festival, and The Tears

Diposting oleh eigengrauf di 03.13 0 komentar

Hiruma : YA–HA Kuso readers! Balik lagi di fic sialan ni! YA–HA #tembakin Bazoka#

Ichigo+Yu-chan : #sweatdrop tingkat dunia#

Hichigo : Oii...Hiruma. Ngapain mampir ke sini?

Ichigo+Yu-chan : #mandang Hichigo#

Ichigo : Lo kenal dia? #nunjuk Hiruma#

Kinana : Kenal dong. Dia kan Hiruma Yoichi dari fandom/anime/manga Eyeshield 21.

Hichigo : Hiruma. Mana sena?

Ichigo : Sapa itu sena? #mukabego *plaak*#

Kinana : Itu pacarnya Hiruma-san.

Hiruma : #lari# Gue pergi. Ada kencan ma Sena! YA–HA

Kinana : Minna~ baca langsung aja ceritanya ya... kalau nggak liat aja nanti! #dupak – dupak Ichigo sambil ngacungin bazoka#

Ichigo : #babak belur# Jangan dupak – dupak gue dong!

Kinana : #liat bawah# Ichi-nii! Ngapain di situ?!

All except Kinana: #sweatdrop# biar deh minna~ yang penting review ya~! Onegai~~

Pairing : IchiHitsu, slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.)

Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Tidak menerima Flame!, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Dun Like? Don't Read! Kay?! #wink#

Disclaimer : Udah tau belom siapa pembuat Bleach? Jawabannya adalah...Tite Kubo! Tapi, tenang aja~ bentar lagi Bleach jadi punya ku kok! #disumpel kaos kaki terus di buang ke sawah# OKE, OKE, FINE! AKU NGAKU! BLEACH CUMAN PUNYA TITE KUBO SEORANG DAN SELAMANYA! PUAS?! #teriak pake TOA depan masjid#

With Your Heart @ Kinana

Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana

Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana

Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana

Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana

Summary : "Lalu mana kau yang asli?"/"Hmmm...Let's we see..."/"Bukankah aku aktris yang hebat."

With Your Heart

Chapter 1 : The Black, The Festival, and The Tears

Hina mendengus. Hari ini adalah hari pertama dia masukkelas barunya yaitu 1–1. Kelas yang sama dengan sepupu Ichigo, sedang Ichigo dkk yang masih ada di Karakura sendiri adalah kakak kelasnya (2–2). Kalau sepupu Ichigo menggunakan cara dari Urahara dengan memanipulasi pikiran orang lain, kalau dia benar – benar menjadi murid baru pertengahan semester 1 di Karakura. Begitu papan kelasnya tinggal beberapa langkah dia berbisik lirih.
"Saa...saatnya mengganti topeng" dan kemudian Hina tersenyum manis, langkahnya di buat seringan mungkin. Saat sang guru mempersilahkan dia masuk –setelah mengatakan dia pindahan dari NY tentunya– dia melangkah masuk dengan senyum manis yang mengembang di wajah cantiknya. Bisa dia rasakan tatapan penghuni kelas yang memandanganya dengan kagum dan terpesona. Bahkan Kaito –sepupu Ichigo– juga memandangnya seperti itu. Dia makin melebarkan senyumnya dan tatapan terpesona sepupu Ichigo itu berubah menjadi tatapan heran dan tersirat kilatan keingintahuan.

-Kaito's POV-

Aku heran. Kemarin cewek itu bersikap berbeda. Apa mungkin kemarin kepalanya terbentur saat dia terpeleset di kolam ikan? Ah! Ya, kemarin saat keliling taman Seireitei dia ngotot untuk berdiri di pinggir kolam dan akhirnya malah terpeleset, lalu jatuh. Hmmm...mungkin itu kali ya penyebabnya...oke lupakan saja pikiran barusan. Sekarang yang penting aku rasa aku harus bertanya padanya nanti di atap sekolah. Terserah kalau ternyata Ichigo dan yayangnya tersayang sedang makan siang diasana. Aku tak peduli, toh aku nggak bermaksud mengganggu mereka. aku akan mengikuti insting ku. berbeda dengan Ichigo yang selalu menggunakan otaknya lebih dulu aku lebih suka menggunakan instingku lebih dulu. Dan sekarang aku bosan... =_="

-Kaito's POV end-

Kelas 2 – 2 (Kelas Ichigo DKK)

Ichigo berdiri di samping bangku Toushiro, di belangnya berdiri Renji, Orihime, Rukia, dan Ishida. Ichigo seperti sedang ingin mengatakan sesuatu pada –ehm– yayangnya hanya saja dia terlalu gugup sehingga waktu yang harusnya terbuang hanya beberapa menit jadi terbuang lebih banyak lagi. Orihime mendorong bahu Ichigo pelan. Ichigo menelan ludahnya, dia memainkan tangannya di kerah baju.
"Toushiro...2 hari lagi kan ada festival musim panas. Jadi...Rukia akan pergi dengan Renji lalu Orihime dengan Ishida. Jadi...mau pergi dengan ku?" tanya Ichigo. 'bodoh Toushiro mana mungkin mau di ajak ke acara kaya begitu' rutuknya dalam hati. Sudut bibir Toushiro terangkat sedikit. Sangat sedikit, hanya orang jeli saja yang bisa menyadarinya.

"Hoo...apa kau mengajak ku berkencan Kurosaki?" tanyanya dengan nada menggoda. Sontak muka Ichigo memerah dan mulai saat ini dia langsung berfikir. 'kenapa yang menggoda itu Toushiro dan yang di goda itu dirinya?' lalu 'siapa yang sebenernya jadi uke-nya sih? Kupikir Toushiro. tapi kelihatanya hari ini Toushiro lebih kebal dari penyakit blushing' begitulah pikiran – pikiran seorang Kurosaki Ichigo saat itu
"Kurosaki. Kau dengar?" pertanyaan Toushiro itu membuatnya tersentak kembali ke alam nyata. Dengan berusaha tetap stay cool Ichigo mengangguk dan menjawab "iya" dengan tegas.
"Hmmm...boleh deh. Dari pada di rumah sendirian" jawaban Toushiro ini membuat Ichigo merasa harus memeriksakan pendengarannya.
"Apa Toushiro?" tanya Ichigo dengan muka bego *plaak* #Author di tonjok Ichigo# maksudnya muka cengo #Author ngelanjutin fic ini dengan muka babakbelur#
"Iya. Aku ikut. Aku terima" kata Toushiro. Ugh...coba saja kalu sekarang hanya ada mereka berdua, sudah bisa di pastikan Ichigo akan melompat setinggi 10 meter di atas tempatnya berpijak sambil meneriakkan 'Yeeesss' lalu memeluk dan menciumi pipi Toushiro dengan ganas.
"Kurasa kita juga harus mengajak Kaito-kun dan Hina-san. Mereka belum tau seperti apa festival musim panas di Karakura kan?" tanya sekaligus saran Orihime. Yah teman – temannya memang sudah mengetahui soal kedatangan sepupunya dan sukarelawan baru Seireitei.
"Kaito bilang 'Yah. Terserah nanti ku pikirkan'" kata Ichigo sambil menirukan gaya dan suara sepupunya.
"Kalau Hina-san bilang 'Nggak berminat. Banyak yang harus ku kerjakan. Semoga kencan mu menyenangkan Toushiro-kun. Regards Hina'" kata Toushiro membaca isi E-mail yang baru masuk ke HP-nya. Dan pada kalimat 'kencan' muka Toushiro dan Ichigo langsung blushing tipis 'kawaiii' jerit Orihime dan Rukia di dalam hati. Sedang Renji dan Ishida langsung melengos pergi.
"Jadi 2 hari lagi. di festival. 'kay! Ja nee~" kata Rukia lalu duduk di bangkunya dengan diikuti Orihime.
"Emmm...Toushiro" panggil Ichigo malu – malu
"Apaan lagi Kurosaki?" tanya Toushiro ga sabar
"Buat dress codenya. Yang pasangan pake yukata" kata Ichigo gugup
"Hn. Ntar aku pake yukata yang baru dibeliin Hinamori" kata Toushiro
"Hontou?" mata Ichigo langsung berbinar – binar
"Hn" jawab Toushiro singkat. Trus tanpa di duga si Ichigo ngasih ciuman ke pipi Toushiro trus ngacir ke bangkunya yaitu 2 bangku di belakang Toushiro. Para fujoshi di kelas yang ngeliat adegan itu langsung teriak – teriak histeris. Ada yang kecewa karena nggak foto – foto momen tadi. Author juga kecewa, kan lumayan tuh buat black mail kekekekekekeke. Nah, Toushiro yang baru nyadar 10 detik kemudian (tumben lemot chibi-tan #digampar toushiro#) langsung mukanya merah kaya tomat. Dan akhirnya semua keributan di kelas itu harus berhenti karena guru di pelajaran jam ke 3 udah masuk.
Skip Time : Istirahat siang
Kaito berjalan ke atap dengan Hina di belakangnya –sebenernya Hina ditarik ma kaito– Kaito berdiri di pagar pembatas atap sekolah.
"Kalau tidak cepat aku pergi" kata Hina dengan nada dingin dan wajah datarnya. 'tuh kan balik lagi' pikir Kaito. Cowok itu membalik tubuhnya, sekarang dia berhadapan dengan Hina yang rambut panjangnya menari – nari gara – gara angin. Kaito menghela nafasnya.
"Kau ceria sekali tadi" kata Kaito. Mendengar itu Hina tersenyum sinis.
"Apa kau pernah dengar kalimat 'dunia adalah panggung hiburan, dan kau bebas untuk memilih peran mu. Hanya satu pearan, dua peran, tiga peran bahkan empat sekaligus' kau pernah dengar Kaito-kun?" tanya Hina dengan suara lembut namun menusuk. Gadis itu berjalan ke arah Kaito dengan ritme langkah yang pelan dan teratur. Tiba – tiba muncul dua topeng di tangan kanannya. Berwarna biru dan hitam. Kaito terpaku di tempatnya. Saat kira – kira jaraknya dengan Kaito tinggal 5 langkah Hina berhenti dan memandang cowok itu tajam.
"Entah untuk alasan apa, bahkan orang memilih berperan ganda sehingga mereka memiliki topeng. Termasuk aku" Hina menunjukkan kedua topeng yang di peganggnya. Topeng yang hanya bisa mnutupi daerah matanya.
"Lalu, mana kau yang asli?" tanya Kaito
"Hmmm...Let's we see..." Hina memasang pose berfikir lalu dia memasang topeng birunya.
"Coba kau tebak Kaito-kun~~" katanya riang dengan senyuman lebar yang manis. Hina mengganti topengnya dengan yang hitam.
"Bisakah kau menunjukkan ku yang mana?" tanya Hina dingin dengan muka datarnya. Kaito terperangah. Hina tersenyum lagi, lalu mengganti topengnya lagi.
"Kau sudah menemukannya Kaito-kun~~?" tanya Hina (lagi – lagi) dengan nada riang dan senyum lebar. Setelah itu dia mengganti lagi topeng birunya dengan yang hitam
"Yang mana diri ku yang asli?" tanya Hina kembali dengan suara dingin dan muka datarnya. Mereka terdiam beberapa menit kemudian Hina melepas topengnya. Menunjukkan keseluruhan wajah cantiknya. Topeng berwarna biru di tangan kirinya terbakar dan berbah menjadi abu yang terbang di bawa angin. Sedang topeng hitamnya berubah menjadi bulu – bulu gagak lalu berjatuhan di lantai yang dia pijak. Di dekat kakinya.
"Bukan kah aku aktris yang hebat" kata Hina dengan nada datar namun wajahnya menunjukkan seulas senyum simpul, sebelum akhirnya cewek itu meninggal kan Kaito yang terperangah
.
(^0^)

Langkah kaki yang terburu – buru menggema di rumah besar bergaya Eropa klasik–modern dengan interior yang di tata sedemikian rupa. Setelah menaiki tangga ke lantai 2 gadis bermata hitam kelam itu cepat – cepat masuk ke kamarnya. Dia melemparkan tasnya ke sembarang arah dan menghempaskan tubuhnya di spring bed queen size-nya. Gadis memejamkan matanya 'selalu begini...sepi. sama saja' ujarnya dalam hati, lalu gadis itu masuk ke dalam innerworld-nya. Hanya disini lah dia tidak sendiri. Ketika membuka kedua kelopak matanya hal pertama yang dilhatnya ada lah bulu – bulu gagak yang terus menerus jatuh dari langit tak berujung di sertai butiran – butiran salju putih.

"Ojou-sama...anda berbakat sekali dalam akting" sebuah suara yang lembut membuat gadis itu membalikkan tubuh. Wujud manusia dari katanya memberi seulas senyum lebut. Ada beberapa hal yang mirip dan berbeda dari shinigami dan penjaga neraka. Shinigami mungkin hanya memiliki 1 nyawa tapi penjaga neraka memiliki 7 nyawa. Zanpakuto shinigami dari awal adalah bagian jiwa dari shinigami sendiri tapi penjaga neraka, mereka bisa menciptakan senjata dengan bentuk dan ukuran apapun dengan bahan apapun. Jika penjaga neraka tidak memberikan 1 nyawanya pada senjatanya maka itu akan menjadi senjata biasa, tapi jika penjaga neraka memberi 1 nyawanya pada senjatanya maka senjata itu akan memiliki wujud dalam innerworld sang penjaga neraka. Jadi mirip dengan zanpakuto shinigami. Dan Kuroyuki Hina adalah salah satu dari sedikitnya penjaga neraka yang memberikan 1 dari 7 nyawanya pada katana pertamanya. Katana yang amat dia sayangi.
"Lotus. Arigato" kata Hina sambil memandang gadis dengan rambut coklat sebahu yang di rambutnya tersemat pita berwarna putih, bermata hijau tosca, dan menggunakan soft dress selutut dan menutupi sampai siku – siku. Lotus Raven, awalnya adalah sebuah bunga lotus hitam yang di temukan Hina di salah satu taman gersang di neraka. Hina mengubah bunga itu menjadi katana hitam miliknya dan memberinya 1 dari 7 nyawa yang dia punya lalu gadis itu juga memberinya sebuah nama. Aneh memang menginat Hina bukan orang yang pandai membuat nama. Dia melakukan itu karena saat melihat lotus di taman gersang itu dia jadi ingat dirinya yang sendirian. Benar – benar sendirian, saat itu lotus adalah satu – satunya bunga di taman gersang itu. Ichirin no hana. Maka dari itu Hina mengubah bunga itu. Dan well...Lotus tak pernah mengecewakan dirinya. Lotus selalu bisa mengerti dirinya, mengerti jalan pikirannya yang walau pun terkadang bertentangan dengan jalan pikir Lotus, mengerti perasaannya, mengerti...hatinya yang bahkan kadang dia sendiri bingung. Dan Lotus juga mengerti bahwa karena saking lamanya dia mengenakan topeng dia jadi bingung mana dirinya yang asli, yang biru atau yang hitam? dia nggak tahu. Karena saking lamanya dia mengenakan topeng, topeng itu sendiri jadi terlihat berjiwa. Topeng itu akan menjadi dirinya tanpa di perintah saat dia terpuruk.
"Ojou-sama ada apa?" tanya Lotus lembut begitu melihat pandangan sendu di kedua bola mata hitam Hina.
"Nee...lotus. aku capek" kata Hina lirih
"Kalau begitu berhentilah berpura – pura ojou-sama" kata Lotus jujur dia sedih melihat ojou-sama-nya seperti sekarang. Hina menggeleng
"Lie. Tidak bisa. Aku sudah tidak bisa percaya siapapun selain kau. Tidak setelah orang itu menghancurkan sesuatu yang berharga bagiku. Lagi pula...topeng ku sudah seperti berjiwa. Mau berhenti pun percuma karena saat aku berhenti mengenakan topeng ku, aku akan bingung manakah diri ku yang sebenarnya. Ironis bukan." Kata Hina. Lotus memeluk ojou-sama-nya erat. Memberikan kehangatan pada gadis yang telah memberinya nyawa, yang telah mempercayainya sepenuhnya. Dia tahu ojou-sama-nya ini tak akan menangis karena di lihat dari keadaan innerworld Hina yang bahkan sebelum di tempati Lotus tempat itu sangat dingin dia tahu tak ada air mata yang tersisa di dalam mata gadis itu.
"Ojou...percayalah, banyak orang baik disini" bisik Lotus lembut sambil membelai rambut panjang Hina. Mendengar itu Hina tersenyum dan ini adalah salah satu dari banyaknya senyum tulus yang di tujukan pada Lotus. Lotus tahu kalu itu bukanlah senyum topeng karena dia sudah cukup lama bersama Hina sehingga bisa membedakan senyum topeng atau senyum tulus yang hanya ditujukan padanya.
"Baka" Hina berbisik lirih. Lotus hanya tersenyum lembut.

(^0^)
Skip Time :

2 hari kemudian di festival...

07:00 malam.

Kali ini dress codenya yang cowok pake baju biasa (kecuali Toushiro karena dia mau pake yukata yang baru dibeliin Hinamori beberapa minggu yang lalu) dan yang cewek pake yukata. Rukia pake yukata warna hijau muda dengan hiasan corak bunga – bunga melati, poninya di jepit ke samping biar tidak menghalangi penglihatan. Orihime pake yukata oranye dengan hiasan kupu – kupu kuning. Rambut panjangnya di cepol ke belakang dengan beberapa helai yang turun membingkai di sisi kanan – kiri wajahnya, leher putihnya keliatan jelas sekarang. Toushiro pake yukata biru dengan corak kepingan salju, rambut putihnya yang berantakan sedikit basah (maklum mandi dulu tadi. Toushiro kan orang yang cinta kebersihan he...he...he...) yukatanya rada longgar (sengaja kata Hinamori anak kecil itu pertumbuhannya cepet #Author kabur gara – gara di todongin Hyourinmaru#). Dan danan yang cukup untuk jadi santapan makan malam. Para cowok yang lihat dandanan pasangannya langsung neguk ludah susah payah.

"Manis" kata baboon *plaak*#digampar Renji# ah, maksudnya Renji
"Menggoda" kata Ishida si tuan kaca mata #gampared#
"Enak" yang terakhir kata jeruk blasteran duren #tendanged# iya...iya...gue benerin, yang bener kata Ichigo minna~ ah ya, di sini ceritanya Ichigo, Ishida, sama Renji bawa harum manis. Nah, Rukia, Orihime dan Toushiro cuman bisa cengo denger kalimat – kalimat itu, 'perasaan harum manisnya belum mereka makan deh. Tapi, kok mereka pada komen kaya gitu?' pikir Rukia, Orihime dan Toushiro bingung (maklum masih polos, masih polos #Author elus – elus 3 anak ntu#)

"'Harum Manis'nya enak banget ya...bahkan belum dimakan udah komen kaya gitu~~" Kaito yang tiba – tiba datang di belakang ichigo ngegoda cowok – cowok –minus Toushiro tentunya– dengan memeberi penekanan pada kata 'harum manis'. Sontak muka Ichigo, Ishida, sama Renji pada memerah karena pikiran buruk mereka di ketahui seseorang. Kaito yang lihat reaksi wajah para senpai – senpainya di sekolah langsung ngakak bahkan sampe memegangi perutnya. Sedang kan 3 orang lainnya yang mendengar perkataan itu (yang mengenakan yukata) hanya bisa bilang"hah" secara barengan. Nggak connect sama pembicaraan Kaito.
Setelah tawa Kaito reda masing – masing udah gandeng tangan pasangannya erat banget dan mesra tentunya.
"Ummm...Kaito-kun nggak bareng Hina-san?" tanya Orihime. Meskipun sudah dapet E-mail yang bilang kalau Hina tidak bisa ikut tetep aja dia nanya dia pikir mungkin saat dengan Kaito Hina mau.
"Gomen senpai, tapi saya nggak tau" kata Kaito dengan nada malesnya. Mereka menatap Kaito, Ichigo menyeringai kecil di sini. Secara dia bisa ngerecoki adek sepupunya yang masih jomblo ini hohohohoho~. Ckckck Ichigo kamu kakak yang durhaka #Author geleng – geleng#.
"Kenapa? emang cuman yang punya pasangan doang yang boleh ke festival?!" Kaito keki diliatin kaya gitu. IshiHime dan RenRuki langsung ngacir sementara Ichigo mengangkat tangannya yang bertautan dengan tangan Toushiro lalu berbalik dan menariknya mesra. Ketara banget pengen manas – manasin Kaito yang jomblo.
"Ck" satu decakan kesal keluar dari mulut cowok berambut ikal itu.

Oh...Author ga tertarik buat nyeritain kegiatan Kaito yang jomblo #didupak – dupak Kaito# jadi kita liat kegiatan para pasangan ya~

Tempat IchiHitsu

Toushiro menggenggam tangan Ichigo erat. Festival kali ini sangat ramai dan dia nggak mau sampai ilang gara – gara terbawa arus manusia. Mereka berdua pergi ke arah biang lala.
"Toushiro! Naik biang lala yuk!" ajak Ichigo sambil mencuil *apaan?* harum manis yang di bawanya lalu memasukkannya ke dalam mulut Toushiro sebelum kemudian mencuil sedikit lagi untuk dirinya sendiri.
"Boleh deh. Tapi yang mana?" Toushiro melihat 3 biang lala yang berjejer itu. Ichigo segera menarik Toushiro dan mengajaknya masuk ke biang lala yang tengah. Biang lala cinta. Biang lala yang pemandangannya menghadap ke pantai. Tepat saat ruangan yang di tempati Toushiro dan Ichigo di puncak Ichigo langsung memberi ciuman yang singkat dan lembut pada bibir Toushiro sehingga Toushiro yang tadinya melihat – lihat pantai lewat kaca biang lala kini menatap Ichigo dengan muka blushing.
"Itu mantra yang di lakukan di dalam biang lala cinta" kata Ichigo tenang begitu mendapati pandangan Toushiro. Toushiro mengalihkan perhatiannya lagi ke pemandangan di luar. Berusaha menyembunyikan rona merah yang menjalari wajahnya. Ichigo terkikik melihat tingkah ukenya yang menurutnya tambah manis dengan make up alami yang muncul di wajah Toushiro sekarang.

RenRuki

Renji dan Rukia sedang berada di depan stand menembak di tempat, Renji sedang membidik sebuah boneka chappy yang sangat diinginkan Rukia. Konsentrasi...1...2...3...DOR...KENA! BOENKANYA KENA SODARA – SODARA *plaakk* #author ditampar karena histeris#. Renji memberikan boneka itu pada Rukia dan setelah menerima boneka dari Renji, Rukia memberi hadiah sebuah kecupan di pipi cowok itu yang membuat muka Renji semerah rambutnya dan cowok itu mematung sekarang. Rukia yang tidak menyadari dampak dari perbuatannya hanya menarik tanga Renji dan mengajak cowok itu berkeliling lagi, setelah 30 menit baru lah Renji tersadar dari acara mematungnya.

IshiHime

Orihime menarik tangan Ishida menuju bangku di bawah pohon yang cukup sepi dari pengunjung lalu mereka berdua duduk di bangku itu. Orihime menyodorkan salah satu ice cream di tanganya.
"Ini. Eskrim kesukaan mu Uryuu" kata Orihime sambil menyodorkan salah satu eskrim yang di bawanya
"Makasih. Aku bisa beli sendiri" kata Ishida sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ya ampun, kau dingn sekali" kata Orihime sambil menjilat eskrimnya. Dia tidak menyadari kalau sekarang Ishida tengah melihatnya.
"Seperti eskrim ini" kata Orihime lagi. Lalu tiba – tiba Ishida mengambil eskrim yang tadi di sodorkan Orihime.
"Tapi eskrim..." Ishida menggantung kalimatnya lalu menjilat eskrimnya
"Sangat manis." Lanjut Ishida. Wajah Orihime langsung memerah saat itu. Lalu tiba – tiba saja banyak kunang – kunang bermunculan di sekitar mereka, seperti lampu kelap – kelip
"Indahnya..." kata Orihime dengan mata berbinar. Melihat itu Ishida cuman tersenyum simpul.
Festival memang bisa membuat mood baik ya! ^_^V

TBC

Kinana's Talk

Yu-chan : Minna~ ketemu lagi sama saya Yu-chan!

Ichigo : Kina-chan mana?

Yu-chan : Noh, lagi ngerjain home work #nunjuk tumpukan PR-nya Kinana yang mengunung sama Kinana yang lagi sibuk ngerjain#

Ichigo : Hoo...

Yu-chan :#bisik – bisik# Ichi... ngomong – ngomong Kuroyuki Hina itu di buat berdasarkan siafat asli Kinana lo...

Ichigo :#ikut bisik – bisik# Hontou?

Yu-chan :#masih bisik – bisik# Hu'um. Dia itu kalau lagi nulis fic, bareng temen sekolahnya yang udah cukup lama dia kenal apa lagi sama sahabat karibnya sifatnya langsung childish. Tapi begitu sama orang lain yang ga dia kenal bahkan beberapa temen kelas yang nggak begitu dia kenal sifatnya dingin banget. Kalo sama author lain yang ngeriaview fic sama PM-an sama dia sifatnya langsung balik ceria banget. Fisiknya Hina sama Kinana juga mirip. Cuman bedanya tuh author gila punya mata coklat karamel bukan hitam kelam.

Ichigo :#mangut – mangut#

Kinana :#meninggalkan PR-nya# kalian...ngapain?

Ichigo+Yu-chan :#ketawa gugup# tidak apa, tidak apa, he...he...he...

Renji :#nongol tiba – tiba# Oii Author mau nanya nih.

Kinana : Apa? cepetan aku sibuk #bawa – bawa beberapa bahan PR#

Renji : Ano...author pernah falling in love ga?

Kinana :#kertas bahan PR-nya langsung jatuh#

Ichigo : Kenapa kok reaksinya gitu?

Kinana : Nggak apa kok Ichi-nii...cuman...cuman...#gugup tingkat dunia# kenapa Ren-han tanyain hal itu?

Ichigo+Yu-chan :#pandangan menyelidik#

Renji :#meriksa fic-fic yang pernah di buat Kinana# abisnya lo kalo bikin fic ga jauh – jauh dari romance.

Kinana :#menghela nafas, mukanya merah# sebenernya aku...aku...

All :#nahan nafas#

Kinana : Ga pernah jatuh cinta

All :*GDUBRRAKKK* #jatuh dengan tidak elit#

Yu-chan : terus kenapa lo gugup?! BAKA #emosi#

Ichigo : Iya! Muka lo juga ngapain blushing?! Kita kira apaan #emosi#

Kinana : Habisnya aku malu sih. Masa' dari kecil sampe umur 15 gini belom pernah jatuh cinta #kabur#

Ichigo :#menghela nafas#

Yu-chan : dari pada lama – lama dengan omongan gaje nie, mendingan...

All : REAVIEW PLEASE. YANG REAVIEW DI SAYANG TUHAN #bows#

Tekan tombol reaview dengan semangat '45 :D

Chapter 1 : Prolog

Diposting oleh eigengrauf di 03.06 0 komentar

Kinana : #tengok kanan kiri celingukan# Ano...minna~ kembali dengan saya author ghajhe dengan fic baru yang multichap...

Ichigo : Hooo...bikin fic multichap lagi. Yang lainnya gimana? Yang belum di lanjutin dan di publish, yang cuman kamu jadiin draft

Kinana : #kaget# Ichi-nii...kenapa bisa di sini? Trus mana pasangan sehidup semati yang selalu bersama mu itu?

Ichigo : #blushing# A-apaan sih?

Kinana : kan aku cuman nanyain kemana calon kakak aku. Sebagai adik yang baik, aku tau kok kalau suatu saat nanti pasti Ichi-nii menikah sama Chibi-tan. #muka ama nada innocent plus polos#

Toushiro : #tiba – tiba muncul# siapa yang lo sebut Chibi-tan hah?! #bentak – bentak kinana#

Kinana : itu kan, panggilan khusus buat Hitsugaya-kun, ato jangan – jangan karena bentar lagi mau nikah sama Ichi-nii, Hitsugaya-kun maunya aku panggil Toushi-nii ya? #muka polos#

Ichigo+Toushiro : #blushing parah#

Kinana : ahahahahahaha...oh ya minna~ hari ini Yu-chan kok ga muncul ya? ah biarlah anak itu. Read and Reaview Minna~!

Pairing : IchiHitsu, slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya.)

Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita, Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Tidak menerima Flame!, RnR Please, Dun Like? Don't Read!

Disclaimer : BLEACH ITU PUNYA SAYA! GYAHAHAHAHAHHAHAHAHA... #ditendang# eh, salah! Maksudnya punya Tite Kubo-san yang bentar lagi mau mewariskan Bleach pada saya #puppy eyes, readers muntah darah, di tendang lagi sama tite kubo sampe ke mars# CHARA BLEACH JUGA PUNYA TITE KUBO # teriak pake TOA#

With Your Heart @ Kinana

Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana

Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana

Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana

Lotus Raven wujud manusia katana punya Hina belongs to Kinana (baru muncul di chapter depan)

With Your Heart

Prolog

Sunday, Karakura City

07.00 Kurosaki Family's House

TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG TING
Suara bel yang ditekan tidak sabar dan keras dengan tempo cepat membuat Kurosaki Ichigo, cowok dengan rambut oranye bak duren dan bermata coklat musim gugur itu menggerutu. Dia ingin memanggil Yuzu atau Karin –adik kembarnya– untuk membukakan pintu, tapi dia teringat kalau kaduanya sedang piknik bersama Kurosaki Isshin, ayahnya yang nyentrik abis. Akhirnya setelah bel itu bertambah cepat dan terasa sekali kalau yang menekan sedang bernafsu(?) ingin masuk Ichigo bangkit dari sofa, dengan menggerutu dan bersungut – sungut pemuda jeruk itu membuka pintu rumahnya, begitu tau siapa yang ada di balik pintu itu matanya terbelalak lebar. Sekarang, di depannya berdiri seorang pemuda yang tinggi badannya sama dengan dia, bola matanya berwarna ocean blue, kulit putih, hidung mancung, rambut ikal pendek berwarna kuning pucat (A/N bayangkan saja rambutnya Keiichi Shimizu di La corda d'oro. Itu lho yang mainin cello, memang mirip itu.) dengan kemeja putih, celana jeans biru panjang, dan menenteng sebuah koper hitam besar.

"Yo! Ichigo, ohayo...tadaima!" sapa pemuda itu riang.
"Mmm...Ohayo. Kaito, apayang kau lakukan di sini?" tanya Ichigo syok. Jelas syok lah, karena pamuda di hadapannya ini adalah saudara sepupunya (sekaligus OC author. Gomen Tite Kubo-san, aku telah membuat silsilah Kurosaki's Faimily hancur #tunduk#), dan saudara sepupunya ini adalah 1/3 manusia, 1/3 shinigami (tapi nggak ikut sama Ichigo dan soul society. Lebih suka sama gerombolan Vizard dari pada sama Shinigami) 1/3 hollow a.k.a vizard.

"Okaeri dong Ichigo! Ahahahahaha...Ichigo aku dengar kau sudah jadi kapten divisi 5 ya? Hebat!" kata Kaito basa – basi, memang diantara keluarga Kurosaki dan sepupunya ini tak ada rahasia – rahasiaan. Jadi, Ichigo tau kalau sepupunya vizard dan ayahnya mantan shinigami begitupun sebaliknya dengan ayah dan sepupunya. Bahkan Hollownya Ichigo a.k.a Shirosaki Hichigo sering main ke innerworld Kaito untuk bertemu dengan hollownya kaito yang bernama Hanatarou Kaitani dan mengajaknya (baca: menantangnya) bertarung di sana. Yah, meskipun itu terjadi saat pemiliknya berdekatan.
"Hotarou Kaito! Ada apa?" tanya Ichigo tak sabar. Kaito meringis.
"Ano...Ichigo, sebenarnya aku sudah bosan hidup di London dan saat aku menelfon otousan supaya memindahkan ku ke Tokyo. Otousan bilang 'Ini yang terakhir kali kau pindah Kaito' lalu aku pikir 'mungkin seru juga kalau bisa ikut aniki membasmi hollow jahat. Lagi pula kasihan sekal aniki...pasti dia kurang tidur gara – gara tugas divisi dan sekolahnya' akhirnya aku bilang aku ingin ke Karakura saja deh!" jawab Kaito dengan muka watados. Ichigo menghela nafas, lalu menggeser tubuhnya supaya kaito bisa masuk ke dalam rumahnya.
"Bagaimana dengan Kaitani? Hollow mu itu...apa dia setuju? Kan kau ikut untuk membasmi teman – temannya" kata sekaligus tanya Ichigo ketika dirinya telah duduk kembali di sofa ruang keluarga.

Kaito tersenyum iblis mendengar semua kalimat Ichigo tadi
"Kekekeke...Ichigo tenang saja! Asal bukan sesama vizard tak apa, lagi pula Kaitani pasti senang bisa bertarung dengan Hichigo" kata Kaito dengan seringai menghiasi wajah tampannya. Ichigo yang mendengar plus melihat itu kontan sweatdrop 'ni, anak kemasukan setannya Hiruma Youichi dari Eye Shield 21 ya.' kata Ichigo dalam hati.
"Nah, terus elo mau tinggal di mana? sekamar sama gue?" tanya Ichigo. Mendengar itu Kaito langsung geleng – geleng dengan semangat '45 perjuangan melawan penjajah –lho?–.
"Ntar yayang lo yang namanya Hitsugaya Toushiro, sang Juubantai Taichou dan Chibi-taichou marah lagi ama gue" kata Kaito. Tiba – tiba suhu ruangan berubah menjadi -200c lalu terdengar lah sebuah suara dingin yang familiar di kedua pasang telinga cowok itu.
"Hoo...bagus lo ga mau sekamar sama kurosaki. Tapi, siapa yang lo panggil chibi-taichou hah?!" kata seseorang berambut putih, bermata emerald, dan bertubuh layaknya kurcaci di film snow white #Author lari sambil di kejar Hyourinmaru wujud naga#. Orang itu yang tak lain dan tak bukan adalah pasangan sehidup semati –masa'– Ichgo sudah menodongkan Hyourinmarunya di leher Kaito.

"Toushiro...kok bisa?" tanya kaito
"Kekekekeke...gue udah di sini dari tadi" kata Toushiro dengan ketawa iblis dan senyuman yang muaniiiiiisss banget. Ichigo memegang kedua sisi pundak sepupunya dengan wajah prihatin.
"Good luck ya" kata Ichigo pada sepupunya dengan sorot gue – doain – semoga – diterima – di sisinya. Toushiro mengayunkan Hyourinmarunya. Tapi, sebelum mengenai Kaito sepasang tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang.
"Kurosaki! Lepas!" kata Toushiro sambil blushing. Karena nggak di lepas – lepas Toushiro memalingkan wajahnya ke arah Ichigo dan...

CUP

Mata teal cemerlang Toushiro terbelalak lebar begitu bibirnya di kunci dengan bibir Ichigo. Hyourinmarunya terjatuh ke lantai. Dia meronta tapiIchigo menahan tubuhnya dengan memeluknya erat. Tangan kanan Ichigo menekan leher Toushiro memperdalam ciuman itu. setelah melihat Toushiro memejamkan kedua matanya Ichigo melirik sepupunya yang masih memetung dengan video rekaman di tangannya. Dia memandang adiknya dengan tatapan sono – cepet – kabur – Yuki Hime – biar – gue – yang urus. Melihat sorot mata anikinya Kaito menggumamkan terima kasih sambil cepat – cepat keluar dari kediaman Kurosaki dengan koper hitamnya. Cowok itu berniat pergi ke apartemen barunya. Apartemen Shiiho no 208.

Sementara itu, di ruang keluarga Kurosaki...

Ichigo menjilati bibir bawah Toushiro meminta ijin untuk masuk. Toushiro membiarkan lidah Ichigo masuk ke dalam rongga mulutnya. Lidahnya yang ditantang Ichigo akhirnya saling bergulat di dalam mulutnya, dan beberapa menit kemudian Toushiro mengaku kalah. Dia membiarkan Ichigo mengeksplorasi rongga mulutnya, melumatnya pelan. Setelah di rasa pasuka O2 memberontak. Ichigo dengan berat hati melepaskan ciuman panas itu. Meninggalkan jejak saliva entah milik siapa di bibir Toushiro.
"Ugh...Kurosaki apa – apaan sih?" tanya Toushiro dengan muka yang merah kaya kepiting rebus. Mendengar ada nada sedikiiiiiitt kesal dari uke–nya Ichigo nyengir lebar.

"Masa' mau nyium pacar sendiri nggak boleh? atau...maksudnya kamu mau lebih lama lagi? hmmm...?" goda Ichigo dengan volume suara yang di rendahkan. Langsung. Blushing di wajah Toushiro sampai ke titik tertinggi, dan cowok itu nggak bisa ngomong apa – apa lagi.

30 menit kemudian ada kupu – kupu hitam dari Soul Society dan Kaito yang baru sampai ke kediaman Kurosaki.
"Bagi para Taichou gotei 13 diharap berkumpul. Yamamoto-sama ingin mengumumkan sesuatu" Terdengar suara Soi Fon kapten divisi 2.
"Ichigo~ gue bosen~ ikut ya..." Kaito merengek
"Boleh deh" kata Ichigo pasrah, lalu membuka senkaimon gate dan mereka bertiga masuk ke dalamnya.

Ruang rapat divisi 1...

"Kenapa kau membawa vizard Ichigo?" tanya Yamamoto dengan hawa pembunuh. Kalian tau kan Shinigami + Vizard = ga akur.
"Yo! Jii-chan and minna~ kore wa Hotarou Kaito Yoroshiku!" kata Kaito sambil lambai – lambai gaje. Nggak peduli dengan hawa pembunuh yang di keluarkan seluruh kapten gotei 13 –kecuali Toushiro sama Ichigo tentunya.–
"Aku ingin mengenalkan seseorang yang akan membantu Kurosaki-taichou membami hollow di Karakura. Aku kasihan padanya, karena harus mengerjakan paper work bertumpuk, sekolah, dan membasmi hollow" kata Yamamoto setelah berdeham dan semua perhatian kembali terarah padanya. 'oh Yama-jii You're so nice' kata Ichigo dalam hati, berterima kasih karena pernyataan Yamamoto barusan.

"Siapa?" tanya Rukia –yang kini telah menjadi taichou di divisi 3 sekaligus pacaran dengan Renji–
"Dia seseorang yang di kirim oleh teman ku Enma Ai. Kalian tau siapa dia kan?" tanya Yamamoto. Semua mengangguk. Tentu saja mereka kenal dengan gadis kecil ketua penjaga neraka gerbang 1 yang berteman baik dengan soutaichou.

"Silahkan masuk" kata Yamamoto singkat.
Ketukan sepatu boots yang menutupi sampai pergelangan kaki dengan heels 6cm menggema, lalu masuklah seorang gadis berkulit putih yang menggunakan baju tanpa lengan sehinggan bahu dan leher putihnya terekspos bebas. Rok mininya menutupi 10cm di atas lutut, dan menampakkan kaki jenjangnya yang putih dan mulus. Bibirnya yang ranum berwarna pink dan dan bola mata yang besar serta rambut panjang lurus sepinggang yang di gerai berwarna senada dengan pakaian dan boots-nya. Hitam. Bando dengan rangkaian mawar hitam tersemat manis di rambutnya. Wajahnya datar tak berekspresi apapun. Cantik, manis, dingin...menarik. itu yang ada di benak Kaito dan –mungkin– seluruh orang yang ada di ruang rapat itu –kecuali Yamamoto, Toushiro, dan Ichigo tentunya–
"Kenalkan aku Kuroyuki Hina. Ketua penjaga meraka gerbang 3. Well...aku belum mati lho ya! dan Ai-chan yang kebetulan mendengar bahwa aku akan pindah ke Karakura menyuruh ku untuk sedikit membantu Ichi-nii membasmi hollow. Dan...that's why I'm here now" kata Hina dengan suara dingin dan masih dengan muka datarnya.

TBC

Kinana's Talk

Kinana : Chapter terpendek yang pernah ku buat.

Yu-chan : Lo nggak ngenalin OC nih?

Kinana : Hwaaa... Yu-chan! Dari mana?

Yu-chan : #cuekin Kinana# OCs silahkan memperkenalkan diri!

Hina : Kuroyuki Hina. Artinya Boneka Salju Hitam. Aku ½ manusia ½ penjaga neraka. Aku bisa jadi penjaga neraka karena ternyata ibuku adalah seorang penjaga neraka juga sebelum menikah dengan ayah ku dan mencoba hidup normal. Asli Jepang but well...dari kecil aku tinggal di Amerika. Saat ini aku adik kelas Ichi-nii dengan kata lain masih kelas 1 SMA di Karakura. Kenapa aku pindah ke Karakura? Mudah saja. Karena aku bosan dengan Amerika juga rindu dengan Karakura kota kelahiran ku, dan orang tua ku nggak masalah dengan kepergian ku. mereka sudah tau kalau aku itu penjaga neraka dan ayah ku juga sudah tau kalu ibuku itu MANTAN penjaga neraka. Tinggi ku? beda 6cm sama Ichi-nii. Itung aja sendiri. Berhidung mancung. Kenapa manggil Ichigo dengan Ichi-nii? Karena menurut ku enak aja manggil kaya gitu. warna favorit? I really love black and I really hate pink. Bentuk fisik selain tinggi? Baca di atas. Udah ada warna mata, rambut, dll kan. itu aja deh. Makasih. #mukadatar#

Kinana : Hina-chan...kamu dingin banget!

Hina : kan lo yang nyiptain gue.

Kinana : #nepuk jidat# oh iya...

Yu-chan : #sweatdrop# sekarang Kai-kun!

Kaito : Yo Minna~! Aku Hotarou Kaito. Vizard. Pindah ke Karena alasan yang sama dengan Kuroyuki Hina. Saudara sepupunya Ichigo. Tinggi ku beda 1cm dengan Ichigo, benar – benar di sayangkan, kulit ku putih tapi nggak sampe albino kaya Hichigo ato Kaitani. Mata ku ocean blue, dengan rambut pirang yang rada ikal, warna kesukaan...semua deh asal bukan pink. Trus...apa lagi ya? menurut ku itu aja cukup. Yoroshiku Minna~! #senyumpepsodent#

Kinana : #menghela nafas# next!

Kaitani : namaku Hanatarou Kaitani. Aku mirip dengan Kaito hanya saja lebih tinggi 5cm darinya, berkulit Albino, dan mata ku berwarna merah yah kaya Rubi, merah delima. Dan aku hollownya Kaito. Sekian deh dari ku. bingung mau ngomong apa lagi!

Lotus Raven : Minna~ aku akan muncul di chapter depan... aku adalah wujud manusia dari katananya ojou-sama...sebenarnya aku adalah bunga lotus hitam. Lalu ojou-sama mengubah ku menjadi katana dan memberiku satu dari tujuh nyawa yang dia punya. #bows#

Kinana : #menghela nafas lagi#

Yu-chan : kepa Kinana?

Kinana : Huh...sepertinya OCs ku gimana...gitu ya...#pundung#

Yu-chan : Eh! Omong – omong mana IchiHitsu? #mengalihkan topik, celingukan cari IchiHitsu#

Kinana : #masih pundung# noh, mojok! #nunjuk IchiHitsu yang mojok berduaan, trus ngelanjutin acara pundung sambil ngorek – ngorek tanah dengan jari telunjuk#

Yu-chan : #Sweatdrop liat IchiHitsu, ngeluarin TOA# OIII! CEPETAN SISNI! KATAKAN PADA READERS!

All (Termasuk IchiHitsu) : BERISIK!

Yu-chan : #manyun 5cm sambil menggerutu ga jelas#

All (kecuali Yu-chan) : Review minna~! Banyak Reaview = Banyak Pahala. So Reaview Please! #puppy eyes#
 

Brain Gray Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei