Rabu, 26 September 2012

Chapter 2 : The Black, The Festival, and The Tears

Diposting oleh eigengrauf di 03.13

Hiruma : YA–HA Kuso readers! Balik lagi di fic sialan ni! YA–HA #tembakin Bazoka#

Ichigo+Yu-chan : #sweatdrop tingkat dunia#

Hichigo : Oii...Hiruma. Ngapain mampir ke sini?

Ichigo+Yu-chan : #mandang Hichigo#

Ichigo : Lo kenal dia? #nunjuk Hiruma#

Kinana : Kenal dong. Dia kan Hiruma Yoichi dari fandom/anime/manga Eyeshield 21.

Hichigo : Hiruma. Mana sena?

Ichigo : Sapa itu sena? #mukabego *plaak*#

Kinana : Itu pacarnya Hiruma-san.

Hiruma : #lari# Gue pergi. Ada kencan ma Sena! YA–HA

Kinana : Minna~ baca langsung aja ceritanya ya... kalau nggak liat aja nanti! #dupak – dupak Ichigo sambil ngacungin bazoka#

Ichigo : #babak belur# Jangan dupak – dupak gue dong!

Kinana : #liat bawah# Ichi-nii! Ngapain di situ?!

All except Kinana: #sweatdrop# biar deh minna~ yang penting review ya~! Onegai~~

Pairing : IchiHitsu, slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.)

Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Tidak menerima Flame!, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Dun Like? Don't Read! Kay?! #wink#

Disclaimer : Udah tau belom siapa pembuat Bleach? Jawabannya adalah...Tite Kubo! Tapi, tenang aja~ bentar lagi Bleach jadi punya ku kok! #disumpel kaos kaki terus di buang ke sawah# OKE, OKE, FINE! AKU NGAKU! BLEACH CUMAN PUNYA TITE KUBO SEORANG DAN SELAMANYA! PUAS?! #teriak pake TOA depan masjid#

With Your Heart @ Kinana

Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana

Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana

Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana

Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana

Summary : "Lalu mana kau yang asli?"/"Hmmm...Let's we see..."/"Bukankah aku aktris yang hebat."

With Your Heart

Chapter 1 : The Black, The Festival, and The Tears

Hina mendengus. Hari ini adalah hari pertama dia masukkelas barunya yaitu 1–1. Kelas yang sama dengan sepupu Ichigo, sedang Ichigo dkk yang masih ada di Karakura sendiri adalah kakak kelasnya (2–2). Kalau sepupu Ichigo menggunakan cara dari Urahara dengan memanipulasi pikiran orang lain, kalau dia benar – benar menjadi murid baru pertengahan semester 1 di Karakura. Begitu papan kelasnya tinggal beberapa langkah dia berbisik lirih.
"Saa...saatnya mengganti topeng" dan kemudian Hina tersenyum manis, langkahnya di buat seringan mungkin. Saat sang guru mempersilahkan dia masuk –setelah mengatakan dia pindahan dari NY tentunya– dia melangkah masuk dengan senyum manis yang mengembang di wajah cantiknya. Bisa dia rasakan tatapan penghuni kelas yang memandanganya dengan kagum dan terpesona. Bahkan Kaito –sepupu Ichigo– juga memandangnya seperti itu. Dia makin melebarkan senyumnya dan tatapan terpesona sepupu Ichigo itu berubah menjadi tatapan heran dan tersirat kilatan keingintahuan.

-Kaito's POV-

Aku heran. Kemarin cewek itu bersikap berbeda. Apa mungkin kemarin kepalanya terbentur saat dia terpeleset di kolam ikan? Ah! Ya, kemarin saat keliling taman Seireitei dia ngotot untuk berdiri di pinggir kolam dan akhirnya malah terpeleset, lalu jatuh. Hmmm...mungkin itu kali ya penyebabnya...oke lupakan saja pikiran barusan. Sekarang yang penting aku rasa aku harus bertanya padanya nanti di atap sekolah. Terserah kalau ternyata Ichigo dan yayangnya tersayang sedang makan siang diasana. Aku tak peduli, toh aku nggak bermaksud mengganggu mereka. aku akan mengikuti insting ku. berbeda dengan Ichigo yang selalu menggunakan otaknya lebih dulu aku lebih suka menggunakan instingku lebih dulu. Dan sekarang aku bosan... =_="

-Kaito's POV end-

Kelas 2 – 2 (Kelas Ichigo DKK)

Ichigo berdiri di samping bangku Toushiro, di belangnya berdiri Renji, Orihime, Rukia, dan Ishida. Ichigo seperti sedang ingin mengatakan sesuatu pada –ehm– yayangnya hanya saja dia terlalu gugup sehingga waktu yang harusnya terbuang hanya beberapa menit jadi terbuang lebih banyak lagi. Orihime mendorong bahu Ichigo pelan. Ichigo menelan ludahnya, dia memainkan tangannya di kerah baju.
"Toushiro...2 hari lagi kan ada festival musim panas. Jadi...Rukia akan pergi dengan Renji lalu Orihime dengan Ishida. Jadi...mau pergi dengan ku?" tanya Ichigo. 'bodoh Toushiro mana mungkin mau di ajak ke acara kaya begitu' rutuknya dalam hati. Sudut bibir Toushiro terangkat sedikit. Sangat sedikit, hanya orang jeli saja yang bisa menyadarinya.

"Hoo...apa kau mengajak ku berkencan Kurosaki?" tanyanya dengan nada menggoda. Sontak muka Ichigo memerah dan mulai saat ini dia langsung berfikir. 'kenapa yang menggoda itu Toushiro dan yang di goda itu dirinya?' lalu 'siapa yang sebenernya jadi uke-nya sih? Kupikir Toushiro. tapi kelihatanya hari ini Toushiro lebih kebal dari penyakit blushing' begitulah pikiran – pikiran seorang Kurosaki Ichigo saat itu
"Kurosaki. Kau dengar?" pertanyaan Toushiro itu membuatnya tersentak kembali ke alam nyata. Dengan berusaha tetap stay cool Ichigo mengangguk dan menjawab "iya" dengan tegas.
"Hmmm...boleh deh. Dari pada di rumah sendirian" jawaban Toushiro ini membuat Ichigo merasa harus memeriksakan pendengarannya.
"Apa Toushiro?" tanya Ichigo dengan muka bego *plaak* #Author di tonjok Ichigo# maksudnya muka cengo #Author ngelanjutin fic ini dengan muka babakbelur#
"Iya. Aku ikut. Aku terima" kata Toushiro. Ugh...coba saja kalu sekarang hanya ada mereka berdua, sudah bisa di pastikan Ichigo akan melompat setinggi 10 meter di atas tempatnya berpijak sambil meneriakkan 'Yeeesss' lalu memeluk dan menciumi pipi Toushiro dengan ganas.
"Kurasa kita juga harus mengajak Kaito-kun dan Hina-san. Mereka belum tau seperti apa festival musim panas di Karakura kan?" tanya sekaligus saran Orihime. Yah teman – temannya memang sudah mengetahui soal kedatangan sepupunya dan sukarelawan baru Seireitei.
"Kaito bilang 'Yah. Terserah nanti ku pikirkan'" kata Ichigo sambil menirukan gaya dan suara sepupunya.
"Kalau Hina-san bilang 'Nggak berminat. Banyak yang harus ku kerjakan. Semoga kencan mu menyenangkan Toushiro-kun. Regards Hina'" kata Toushiro membaca isi E-mail yang baru masuk ke HP-nya. Dan pada kalimat 'kencan' muka Toushiro dan Ichigo langsung blushing tipis 'kawaiii' jerit Orihime dan Rukia di dalam hati. Sedang Renji dan Ishida langsung melengos pergi.
"Jadi 2 hari lagi. di festival. 'kay! Ja nee~" kata Rukia lalu duduk di bangkunya dengan diikuti Orihime.
"Emmm...Toushiro" panggil Ichigo malu – malu
"Apaan lagi Kurosaki?" tanya Toushiro ga sabar
"Buat dress codenya. Yang pasangan pake yukata" kata Ichigo gugup
"Hn. Ntar aku pake yukata yang baru dibeliin Hinamori" kata Toushiro
"Hontou?" mata Ichigo langsung berbinar – binar
"Hn" jawab Toushiro singkat. Trus tanpa di duga si Ichigo ngasih ciuman ke pipi Toushiro trus ngacir ke bangkunya yaitu 2 bangku di belakang Toushiro. Para fujoshi di kelas yang ngeliat adegan itu langsung teriak – teriak histeris. Ada yang kecewa karena nggak foto – foto momen tadi. Author juga kecewa, kan lumayan tuh buat black mail kekekekekekeke. Nah, Toushiro yang baru nyadar 10 detik kemudian (tumben lemot chibi-tan #digampar toushiro#) langsung mukanya merah kaya tomat. Dan akhirnya semua keributan di kelas itu harus berhenti karena guru di pelajaran jam ke 3 udah masuk.
Skip Time : Istirahat siang
Kaito berjalan ke atap dengan Hina di belakangnya –sebenernya Hina ditarik ma kaito– Kaito berdiri di pagar pembatas atap sekolah.
"Kalau tidak cepat aku pergi" kata Hina dengan nada dingin dan wajah datarnya. 'tuh kan balik lagi' pikir Kaito. Cowok itu membalik tubuhnya, sekarang dia berhadapan dengan Hina yang rambut panjangnya menari – nari gara – gara angin. Kaito menghela nafasnya.
"Kau ceria sekali tadi" kata Kaito. Mendengar itu Hina tersenyum sinis.
"Apa kau pernah dengar kalimat 'dunia adalah panggung hiburan, dan kau bebas untuk memilih peran mu. Hanya satu pearan, dua peran, tiga peran bahkan empat sekaligus' kau pernah dengar Kaito-kun?" tanya Hina dengan suara lembut namun menusuk. Gadis itu berjalan ke arah Kaito dengan ritme langkah yang pelan dan teratur. Tiba – tiba muncul dua topeng di tangan kanannya. Berwarna biru dan hitam. Kaito terpaku di tempatnya. Saat kira – kira jaraknya dengan Kaito tinggal 5 langkah Hina berhenti dan memandang cowok itu tajam.
"Entah untuk alasan apa, bahkan orang memilih berperan ganda sehingga mereka memiliki topeng. Termasuk aku" Hina menunjukkan kedua topeng yang di peganggnya. Topeng yang hanya bisa mnutupi daerah matanya.
"Lalu, mana kau yang asli?" tanya Kaito
"Hmmm...Let's we see..." Hina memasang pose berfikir lalu dia memasang topeng birunya.
"Coba kau tebak Kaito-kun~~" katanya riang dengan senyuman lebar yang manis. Hina mengganti topengnya dengan yang hitam.
"Bisakah kau menunjukkan ku yang mana?" tanya Hina dingin dengan muka datarnya. Kaito terperangah. Hina tersenyum lagi, lalu mengganti topengnya lagi.
"Kau sudah menemukannya Kaito-kun~~?" tanya Hina (lagi – lagi) dengan nada riang dan senyum lebar. Setelah itu dia mengganti lagi topeng birunya dengan yang hitam
"Yang mana diri ku yang asli?" tanya Hina kembali dengan suara dingin dan muka datarnya. Mereka terdiam beberapa menit kemudian Hina melepas topengnya. Menunjukkan keseluruhan wajah cantiknya. Topeng berwarna biru di tangan kirinya terbakar dan berbah menjadi abu yang terbang di bawa angin. Sedang topeng hitamnya berubah menjadi bulu – bulu gagak lalu berjatuhan di lantai yang dia pijak. Di dekat kakinya.
"Bukan kah aku aktris yang hebat" kata Hina dengan nada datar namun wajahnya menunjukkan seulas senyum simpul, sebelum akhirnya cewek itu meninggal kan Kaito yang terperangah
.
(^0^)

Langkah kaki yang terburu – buru menggema di rumah besar bergaya Eropa klasik–modern dengan interior yang di tata sedemikian rupa. Setelah menaiki tangga ke lantai 2 gadis bermata hitam kelam itu cepat – cepat masuk ke kamarnya. Dia melemparkan tasnya ke sembarang arah dan menghempaskan tubuhnya di spring bed queen size-nya. Gadis memejamkan matanya 'selalu begini...sepi. sama saja' ujarnya dalam hati, lalu gadis itu masuk ke dalam innerworld-nya. Hanya disini lah dia tidak sendiri. Ketika membuka kedua kelopak matanya hal pertama yang dilhatnya ada lah bulu – bulu gagak yang terus menerus jatuh dari langit tak berujung di sertai butiran – butiran salju putih.

"Ojou-sama...anda berbakat sekali dalam akting" sebuah suara yang lembut membuat gadis itu membalikkan tubuh. Wujud manusia dari katanya memberi seulas senyum lebut. Ada beberapa hal yang mirip dan berbeda dari shinigami dan penjaga neraka. Shinigami mungkin hanya memiliki 1 nyawa tapi penjaga neraka memiliki 7 nyawa. Zanpakuto shinigami dari awal adalah bagian jiwa dari shinigami sendiri tapi penjaga neraka, mereka bisa menciptakan senjata dengan bentuk dan ukuran apapun dengan bahan apapun. Jika penjaga neraka tidak memberikan 1 nyawanya pada senjatanya maka itu akan menjadi senjata biasa, tapi jika penjaga neraka memberi 1 nyawanya pada senjatanya maka senjata itu akan memiliki wujud dalam innerworld sang penjaga neraka. Jadi mirip dengan zanpakuto shinigami. Dan Kuroyuki Hina adalah salah satu dari sedikitnya penjaga neraka yang memberikan 1 dari 7 nyawanya pada katana pertamanya. Katana yang amat dia sayangi.
"Lotus. Arigato" kata Hina sambil memandang gadis dengan rambut coklat sebahu yang di rambutnya tersemat pita berwarna putih, bermata hijau tosca, dan menggunakan soft dress selutut dan menutupi sampai siku – siku. Lotus Raven, awalnya adalah sebuah bunga lotus hitam yang di temukan Hina di salah satu taman gersang di neraka. Hina mengubah bunga itu menjadi katana hitam miliknya dan memberinya 1 dari 7 nyawa yang dia punya lalu gadis itu juga memberinya sebuah nama. Aneh memang menginat Hina bukan orang yang pandai membuat nama. Dia melakukan itu karena saat melihat lotus di taman gersang itu dia jadi ingat dirinya yang sendirian. Benar – benar sendirian, saat itu lotus adalah satu – satunya bunga di taman gersang itu. Ichirin no hana. Maka dari itu Hina mengubah bunga itu. Dan well...Lotus tak pernah mengecewakan dirinya. Lotus selalu bisa mengerti dirinya, mengerti jalan pikirannya yang walau pun terkadang bertentangan dengan jalan pikir Lotus, mengerti perasaannya, mengerti...hatinya yang bahkan kadang dia sendiri bingung. Dan Lotus juga mengerti bahwa karena saking lamanya dia mengenakan topeng dia jadi bingung mana dirinya yang asli, yang biru atau yang hitam? dia nggak tahu. Karena saking lamanya dia mengenakan topeng, topeng itu sendiri jadi terlihat berjiwa. Topeng itu akan menjadi dirinya tanpa di perintah saat dia terpuruk.
"Ojou-sama ada apa?" tanya Lotus lembut begitu melihat pandangan sendu di kedua bola mata hitam Hina.
"Nee...lotus. aku capek" kata Hina lirih
"Kalau begitu berhentilah berpura – pura ojou-sama" kata Lotus jujur dia sedih melihat ojou-sama-nya seperti sekarang. Hina menggeleng
"Lie. Tidak bisa. Aku sudah tidak bisa percaya siapapun selain kau. Tidak setelah orang itu menghancurkan sesuatu yang berharga bagiku. Lagi pula...topeng ku sudah seperti berjiwa. Mau berhenti pun percuma karena saat aku berhenti mengenakan topeng ku, aku akan bingung manakah diri ku yang sebenarnya. Ironis bukan." Kata Hina. Lotus memeluk ojou-sama-nya erat. Memberikan kehangatan pada gadis yang telah memberinya nyawa, yang telah mempercayainya sepenuhnya. Dia tahu ojou-sama-nya ini tak akan menangis karena di lihat dari keadaan innerworld Hina yang bahkan sebelum di tempati Lotus tempat itu sangat dingin dia tahu tak ada air mata yang tersisa di dalam mata gadis itu.
"Ojou...percayalah, banyak orang baik disini" bisik Lotus lembut sambil membelai rambut panjang Hina. Mendengar itu Hina tersenyum dan ini adalah salah satu dari banyaknya senyum tulus yang di tujukan pada Lotus. Lotus tahu kalu itu bukanlah senyum topeng karena dia sudah cukup lama bersama Hina sehingga bisa membedakan senyum topeng atau senyum tulus yang hanya ditujukan padanya.
"Baka" Hina berbisik lirih. Lotus hanya tersenyum lembut.

(^0^)
Skip Time :

2 hari kemudian di festival...

07:00 malam.

Kali ini dress codenya yang cowok pake baju biasa (kecuali Toushiro karena dia mau pake yukata yang baru dibeliin Hinamori beberapa minggu yang lalu) dan yang cewek pake yukata. Rukia pake yukata warna hijau muda dengan hiasan corak bunga – bunga melati, poninya di jepit ke samping biar tidak menghalangi penglihatan. Orihime pake yukata oranye dengan hiasan kupu – kupu kuning. Rambut panjangnya di cepol ke belakang dengan beberapa helai yang turun membingkai di sisi kanan – kiri wajahnya, leher putihnya keliatan jelas sekarang. Toushiro pake yukata biru dengan corak kepingan salju, rambut putihnya yang berantakan sedikit basah (maklum mandi dulu tadi. Toushiro kan orang yang cinta kebersihan he...he...he...) yukatanya rada longgar (sengaja kata Hinamori anak kecil itu pertumbuhannya cepet #Author kabur gara – gara di todongin Hyourinmaru#). Dan danan yang cukup untuk jadi santapan makan malam. Para cowok yang lihat dandanan pasangannya langsung neguk ludah susah payah.

"Manis" kata baboon *plaak*#digampar Renji# ah, maksudnya Renji
"Menggoda" kata Ishida si tuan kaca mata #gampared#
"Enak" yang terakhir kata jeruk blasteran duren #tendanged# iya...iya...gue benerin, yang bener kata Ichigo minna~ ah ya, di sini ceritanya Ichigo, Ishida, sama Renji bawa harum manis. Nah, Rukia, Orihime dan Toushiro cuman bisa cengo denger kalimat – kalimat itu, 'perasaan harum manisnya belum mereka makan deh. Tapi, kok mereka pada komen kaya gitu?' pikir Rukia, Orihime dan Toushiro bingung (maklum masih polos, masih polos #Author elus – elus 3 anak ntu#)

"'Harum Manis'nya enak banget ya...bahkan belum dimakan udah komen kaya gitu~~" Kaito yang tiba – tiba datang di belakang ichigo ngegoda cowok – cowok –minus Toushiro tentunya– dengan memeberi penekanan pada kata 'harum manis'. Sontak muka Ichigo, Ishida, sama Renji pada memerah karena pikiran buruk mereka di ketahui seseorang. Kaito yang lihat reaksi wajah para senpai – senpainya di sekolah langsung ngakak bahkan sampe memegangi perutnya. Sedang kan 3 orang lainnya yang mendengar perkataan itu (yang mengenakan yukata) hanya bisa bilang"hah" secara barengan. Nggak connect sama pembicaraan Kaito.
Setelah tawa Kaito reda masing – masing udah gandeng tangan pasangannya erat banget dan mesra tentunya.
"Ummm...Kaito-kun nggak bareng Hina-san?" tanya Orihime. Meskipun sudah dapet E-mail yang bilang kalau Hina tidak bisa ikut tetep aja dia nanya dia pikir mungkin saat dengan Kaito Hina mau.
"Gomen senpai, tapi saya nggak tau" kata Kaito dengan nada malesnya. Mereka menatap Kaito, Ichigo menyeringai kecil di sini. Secara dia bisa ngerecoki adek sepupunya yang masih jomblo ini hohohohoho~. Ckckck Ichigo kamu kakak yang durhaka #Author geleng – geleng#.
"Kenapa? emang cuman yang punya pasangan doang yang boleh ke festival?!" Kaito keki diliatin kaya gitu. IshiHime dan RenRuki langsung ngacir sementara Ichigo mengangkat tangannya yang bertautan dengan tangan Toushiro lalu berbalik dan menariknya mesra. Ketara banget pengen manas – manasin Kaito yang jomblo.
"Ck" satu decakan kesal keluar dari mulut cowok berambut ikal itu.

Oh...Author ga tertarik buat nyeritain kegiatan Kaito yang jomblo #didupak – dupak Kaito# jadi kita liat kegiatan para pasangan ya~

Tempat IchiHitsu

Toushiro menggenggam tangan Ichigo erat. Festival kali ini sangat ramai dan dia nggak mau sampai ilang gara – gara terbawa arus manusia. Mereka berdua pergi ke arah biang lala.
"Toushiro! Naik biang lala yuk!" ajak Ichigo sambil mencuil *apaan?* harum manis yang di bawanya lalu memasukkannya ke dalam mulut Toushiro sebelum kemudian mencuil sedikit lagi untuk dirinya sendiri.
"Boleh deh. Tapi yang mana?" Toushiro melihat 3 biang lala yang berjejer itu. Ichigo segera menarik Toushiro dan mengajaknya masuk ke biang lala yang tengah. Biang lala cinta. Biang lala yang pemandangannya menghadap ke pantai. Tepat saat ruangan yang di tempati Toushiro dan Ichigo di puncak Ichigo langsung memberi ciuman yang singkat dan lembut pada bibir Toushiro sehingga Toushiro yang tadinya melihat – lihat pantai lewat kaca biang lala kini menatap Ichigo dengan muka blushing.
"Itu mantra yang di lakukan di dalam biang lala cinta" kata Ichigo tenang begitu mendapati pandangan Toushiro. Toushiro mengalihkan perhatiannya lagi ke pemandangan di luar. Berusaha menyembunyikan rona merah yang menjalari wajahnya. Ichigo terkikik melihat tingkah ukenya yang menurutnya tambah manis dengan make up alami yang muncul di wajah Toushiro sekarang.

RenRuki

Renji dan Rukia sedang berada di depan stand menembak di tempat, Renji sedang membidik sebuah boneka chappy yang sangat diinginkan Rukia. Konsentrasi...1...2...3...DOR...KENA! BOENKANYA KENA SODARA – SODARA *plaakk* #author ditampar karena histeris#. Renji memberikan boneka itu pada Rukia dan setelah menerima boneka dari Renji, Rukia memberi hadiah sebuah kecupan di pipi cowok itu yang membuat muka Renji semerah rambutnya dan cowok itu mematung sekarang. Rukia yang tidak menyadari dampak dari perbuatannya hanya menarik tanga Renji dan mengajak cowok itu berkeliling lagi, setelah 30 menit baru lah Renji tersadar dari acara mematungnya.

IshiHime

Orihime menarik tangan Ishida menuju bangku di bawah pohon yang cukup sepi dari pengunjung lalu mereka berdua duduk di bangku itu. Orihime menyodorkan salah satu ice cream di tanganya.
"Ini. Eskrim kesukaan mu Uryuu" kata Orihime sambil menyodorkan salah satu eskrim yang di bawanya
"Makasih. Aku bisa beli sendiri" kata Ishida sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Ya ampun, kau dingn sekali" kata Orihime sambil menjilat eskrimnya. Dia tidak menyadari kalau sekarang Ishida tengah melihatnya.
"Seperti eskrim ini" kata Orihime lagi. Lalu tiba – tiba Ishida mengambil eskrim yang tadi di sodorkan Orihime.
"Tapi eskrim..." Ishida menggantung kalimatnya lalu menjilat eskrimnya
"Sangat manis." Lanjut Ishida. Wajah Orihime langsung memerah saat itu. Lalu tiba – tiba saja banyak kunang – kunang bermunculan di sekitar mereka, seperti lampu kelap – kelip
"Indahnya..." kata Orihime dengan mata berbinar. Melihat itu Ishida cuman tersenyum simpul.
Festival memang bisa membuat mood baik ya! ^_^V

TBC

Kinana's Talk

Yu-chan : Minna~ ketemu lagi sama saya Yu-chan!

Ichigo : Kina-chan mana?

Yu-chan : Noh, lagi ngerjain home work #nunjuk tumpukan PR-nya Kinana yang mengunung sama Kinana yang lagi sibuk ngerjain#

Ichigo : Hoo...

Yu-chan :#bisik – bisik# Ichi... ngomong – ngomong Kuroyuki Hina itu di buat berdasarkan siafat asli Kinana lo...

Ichigo :#ikut bisik – bisik# Hontou?

Yu-chan :#masih bisik – bisik# Hu'um. Dia itu kalau lagi nulis fic, bareng temen sekolahnya yang udah cukup lama dia kenal apa lagi sama sahabat karibnya sifatnya langsung childish. Tapi begitu sama orang lain yang ga dia kenal bahkan beberapa temen kelas yang nggak begitu dia kenal sifatnya dingin banget. Kalo sama author lain yang ngeriaview fic sama PM-an sama dia sifatnya langsung balik ceria banget. Fisiknya Hina sama Kinana juga mirip. Cuman bedanya tuh author gila punya mata coklat karamel bukan hitam kelam.

Ichigo :#mangut – mangut#

Kinana :#meninggalkan PR-nya# kalian...ngapain?

Ichigo+Yu-chan :#ketawa gugup# tidak apa, tidak apa, he...he...he...

Renji :#nongol tiba – tiba# Oii Author mau nanya nih.

Kinana : Apa? cepetan aku sibuk #bawa – bawa beberapa bahan PR#

Renji : Ano...author pernah falling in love ga?

Kinana :#kertas bahan PR-nya langsung jatuh#

Ichigo : Kenapa kok reaksinya gitu?

Kinana : Nggak apa kok Ichi-nii...cuman...cuman...#gugup tingkat dunia# kenapa Ren-han tanyain hal itu?

Ichigo+Yu-chan :#pandangan menyelidik#

Renji :#meriksa fic-fic yang pernah di buat Kinana# abisnya lo kalo bikin fic ga jauh – jauh dari romance.

Kinana :#menghela nafas, mukanya merah# sebenernya aku...aku...

All :#nahan nafas#

Kinana : Ga pernah jatuh cinta

All :*GDUBRRAKKK* #jatuh dengan tidak elit#

Yu-chan : terus kenapa lo gugup?! BAKA #emosi#

Ichigo : Iya! Muka lo juga ngapain blushing?! Kita kira apaan #emosi#

Kinana : Habisnya aku malu sih. Masa' dari kecil sampe umur 15 gini belom pernah jatuh cinta #kabur#

Ichigo :#menghela nafas#

Yu-chan : dari pada lama – lama dengan omongan gaje nie, mendingan...

All : REAVIEW PLEASE. YANG REAVIEW DI SAYANG TUHAN #bows#

Tekan tombol reaview dengan semangat '45 :D

0 komentar:

Posting Komentar

 

Brain Gray Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei