Rabu, 26 September 2012

Chapter 4 : Bleach Beach, Once Upon a Time In Okinawa

Diposting oleh eigengrauf di 03.28


Kinana : Minna~ hosh...hosh...selamat datang...hosh #ngos-ngosan#
Ichigo : Ekh?! Kina-chan kenapa?
Kinana : Habis fun bike di sekolah.
Yu-chan : Bo'ong Ichi! Memang dia ikut fun bike di sekolahnya tapi pas ngendarin sepeda dia gila – gilaan di jalan raya. Ngebut banget ngontelnya. Dijalan Raya lagi! temen seangkatannya pada ketinggalan jauh di belakangnya! Dia kaya orang balapan aja!
Kinana : Biarin wee #julurin lidah# abisnya mereka lambat banget sih kalau naik sepeda! Aku kan jadi bosen! Ya udah aku tinggal aja tuh guru ma anak – anak yang ikut fun bike.
Ichigo+Yu-chan :#sweatdrop#
Ichigo : #menghela nafas#
Kinana : Ichi-nii...kenapa?
Ichigo : nggak pa-pa pengen aja.
Yu-chan : Ichi ga nyambung
Kinana : Ha'i Minna~ Kinana si anak baik disini~ #di injek – injek Tobi yang tiba – tiba nongol entah dari mana#
Tobi : Itu trademark Tobi si anak baik ini tau~ #injek – injek Kinana#
Kinana :#menggerutu# anak baik harusnya nggak nginjek orang sembarangan
Ichigo : Eh?! Siapa lo?
Tobi :#cuekin Kinana# Ah! Nii-san~ saya Tobi si anak baik dari fandom Naruto. Yorishiku~~ #bows#
Ichigo+Yu-chan :#ngeliat Kinana yang udah nggak bernyawa, sweatdrop berat berjamaah#
Ichigo : Readers~ Happy reading #senyum pepsodent, Ichigo FC tepar, Tobi ma Yu-chan geleng – geleng, Kinana masih tak bernyawa#
Pairing : IchiHitsu, slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.), IshiHime, RenRuki, others pair too.
Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Ah...aku pikir...aku akan menerima flame. Tapi, flamenya bukan protes soal pair lho ya~! Kinana si anak baik sudah mengingatkan~ #di injek – injek Tobi lagi#, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Don't Like? Don't Read! Kay?! #wink# kalo nggak ngerti apa itu arti Don't like, Don't read trus tetep nekat baca dan ngeflame lebih baik kalian menyewa guru bahasa Inggris ato buka google transle untuk mengertikannya #nyengir#
Disclaimer : Bleach akan selamanya menjadi milik Tite Kubo minna~ dan aku jadi sedih dengan kenyataan kalao Tite Kubo nggak akan pernah mau mewariskan Bleach-nya pada fujoshi seperti ku #bercucuran airmata#
With Your Heart @ Kinana
Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana
Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana
Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana
Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana
Summary : Orang itu menyeringai lebih lebar. Menunjukkan ketertarikannya pada hal yang baru saja dia lihat. sesuatu yang berbeda dari shinigami namun bersama shinigami/ "calm down little princess. Aku akan mendapatkan mu dan mengambil seluruh energi mu"
"Hitsugaya-taicho! Ichi-nii kenapa nggak diajak?" tanya Hina dengan nada mengintrogasi yang besar. Jujur, dia agak kecewa Ichigo nggak ikutan karena itu artinya dia jadi nggak bisa memotret diam – diam moment romantis kedua sejoli itu. dan itu artinya dia tidak bisa menambah koleksi foto yaoi-nya di Blogger, Album, Laptop, Hp, Map, dan semua alat penyimpan foto yang dia punya. Dan itu artinya lagi dia nggak bisa jual foto – foto itu untuk para fujoshi dan fudanshi melalui e-bay dong. Kasihan...ah, kini mereka sedang berjalan santai memasuki hutan kecil di pinggir pantai Okinawa itu.
"Dasar otaku" kata Toushiro. Hina semakin mengerutkan keningnya
GRRAAAAASASSSAAAAKKKK...
Suara pepohonan yang bergesekan itu membuat mereka berdua meningkatkan kewaspadaan pada daerah sekitar. Hina bahkan sudah menggenggam dengan erat pegangan pisau kecil yang selalu sedia di balik pakaiannya. Masing – masing tangannya membawa 2 buah pisau pendek dan tajam itu. Sedangkan Toushiro sudah memincingkan matanya dengan tajam dan siap dengan kuda – kudanya. Sehebat apapun mereka dalam mendeteksi reiatsu sesuatu, pasti ada yang lebih hebat lagi dalam menyembunyikan reiatsunya. Itulah alasan mengapa kini pisau Hina tergeletak tak berdaya di tanah lalu tubuhnya dan tubuh Toushiro di tahan masing – masing seseorang dari belakang. Saat Toushiro dan Hina mengangkat kakinya untuk menginjak, orang yang menahan mereka mengayunkan tangannya dan memukul tengkuk Hina dan Toushiro sehingga mereka berdua pingsan di tempat. Orang yang menahan Hina mengangkat tubuh gadis itu. menggendongnya ala bridal style sedangkan orang yang memukul tengkuk Toushiro menggendong Toushiro dengan gaya menggendong boneka kayu. Tanpa mengatakan apapun kedua orang itu membuka sebuah garganta dan memasukinya. Dua orang itu memasuki salah satu ruangan yang ada di Las Noches dan mendapati dua orang lainnya, satu berambut coklat, satu lagi berambut perak. Satu dengan seringainya satu dengan senyum rubahnya. Kedua orang yang sedang menggendong Hina dan Toushiro sekarang berdiri berhadapan dengan si rambut coklat dan perak itu.
"Dan teman barunya" kata orang yang menggendong Hina.
"Aku menyuruhnya untuk membuat ramuan cair yang membuat mu bisa mengendalikan orang lain. Kemarin dia sudah memberikan hasilnya pada ku. Bahkan efeknya lebih dari apa yang kuharapkan, sangat bagus. Dia bilang setelah ramuan itu masuk ke dalam tubuh maka ramuan itu akan merambat ke otak lalu masuk ke dalam hati. Dan akhirnya ramuan itu akan mengunci memori dan jiwa orang itu di dalam hatinya. Dan akhirnya orang yang memasukkan ramuan tadi bisa mengendalikan orang yang dimasuki ramuan" Kata Aizen bersemangat
"Aizen-sama, apa yang akan anda lakukan?" tanya Gin begitu menyadari bahwa Aizen sedang menulis sesuatu di atas kertas pink –warna favorit Aizen– lalu menyerahkannya pada salah satu hollow dan membisikkan sesuatu pada hollow itu sebelum akhirnya sang hollow membuka garganta lalu pergi dari hadapan keduanya.
Beberapa saat kemudian... Villa cowok. 08:00 P.M
Dengan langkah gontai dan malas – malasan Ichigo berjalan keluar villa tepatnya menuju sebuah kotak surat yang ada di samping kiri pintu gerbang villa cowok. Setelah sampai dia membuka kotak surat itu lalu mengaduk – aduknya sebelum akhirnya mengambilnya. Satu – satu di perhatikannya surat itu, kira – kira seluruh suratnya ada 20 lembar. Kebanyakan berwarna merah cherry dan tertulis untuk dirinya dan sebagian besarnya untuk Hitsugaya Toushiro. Dengan langkah yang masih tetap malas, dia masuk ke dalam villa lalu menjatuhkan semua surat tak berdosa itu di atas meja depan TV 36 inci. Renji yang sedang asik liat kartun Pinguin Of Madagascar pun ngerasa terganggu karena badan Ichigo yang menghalangi TV. Tapi, itu tak berlangsung lama karena cowok bersurai orange itu langsung menjatuhkan dirinya ke sofa coklat yang empuk di sebelah Renji, dan Renji yang melihat ada 6 surat cinta untuk Ichigo dan 13 surat cinta untuk Toushiro dengan warna amplop yng semuanya merah cherry mendengus iri. Lalu mata coklatnya menangkap sebuah surat yang berbeda dari surat lainnya. Satu – satunya surat dengan warna pink dan tak tertulis apapun di sampulnya. Tangannya meraih surat itu lalu tanpa ba bi bu apalagi be dan bo tapi masih sempet ijin Ichigo dia membuka surat keramat(?) tersebut. Dan matanya terbelalak lebar sampai maksimal. Dan segera saja Renji mengeluarkan teriakan ala baboon-nya dan membangunkan seluruh isi villa termasuk semut – semut merah yang lagi pada bangun rumah di tanah *apa hubungannya? (0.0)*. Ichigo menutup kedua telinganya rapat – rapat saat merasakan gelombang suara yang amat dahsyat. Beberapa menit kemudian semua penghuni villa datang menghampiri ruangan tempat Ichigo dan Renji berada. Ruang santai.
"Oi! Kalo teriak kira – kira dulu dong!" kata Ichigo sengit. Tak mendengar perkataan Ichigo, Renji malah berkeringat dingin ria sambil memandang sekelilingnya takut – takut sekaligus gugup. Sebulir keringat sebesar jagung mengalir perlahan dari dahi lalu menuju pelipisnya.
Renji menunjukkan kertas pink yang tadi di keluarkannya dari dalam amplop pink itu, lalu menaruhnya di meja mempersilahkan semua yang ada di sana untuk membacanya.
Dear my lovely sweaty shinigami...
Uhm...uhm...gimana kabar kalian semua? Baik kah? Buruk kah? Aku berharap kabar kalian buruk! Ekh. Tidak itu bukan sekedar harapan saja! Karena aku yakin setelah membaca surat ini kalian pasti akan pucat! Kalian tahu... aku telah menculik si ice prince dan little princess. Kyaaaaaaa~~~~ mereka imut sekali~~ Oh ya. aku beri tahu bukan tempe lho ya (0_~) si little princess bakal jadi gagak percobaan Szayel! Hebat bukan! Dan nggak menutup kemungkinan juga kalau ice prince dan little princess akan jadi boneka kayu yang ku kendalikan setelah percobaan Szayel berhasil dan kalau nggak berhasil. Ucapkan selamat tinggal dengan penuh perasaan cinta pada burung gagak kecil itu~~ Tapi, aku bosan kalau hanya diam menunggu. Jadi... kalian mau temani aku bermain? Hadiahnya terserah kalian lho~~ kalau mau silahkan hubungi nomor lovely ini~ xxx789675354. Di tunggu kabarnya~~
With 'D heart
Aizen paling ganteng. Hidup pink!
Semua yangg baca surat itu langsung sweatdrop karena kenarsisan seorang Aizen Sousuke. Ichigo merogoh amplop pink itu dan dia menemukan 2 lembar foto. Satunya gambar Hina yang sedang pngsan, tubuhnya menghadap ke samping, dia di baringkan di atas kasur dengan sprei putih, bulu burung gagak bertebaran di sekitar kasur itu, kedua tangan dan kakinya diikat dengan rantai, lalu lehernya di pasangi sebuah barrier. Foto ke dua gambar Toushiro terbsring lemah di atas kasur sprei biru. Iris matanya tersembunyi di balik kelopak putih, seluruh badannya di rantai dan di pergelangan tangannya juga di pasangi barrier. Di sana terlihat butir - butir bahkan kepingan – kepingan salju bertebaran. Byakuya mengambil surat itu lalu membalikkannya dan dia menemukan sebuah tulisan Aizen yang lain.
N.B : tulisan di tangan chibi-taicho dan leher temannya itu adalah barrier pengunci reiatsu. Ini menggunakan mantra baru yang di temukan Szayel beberapa hari lalu! Barrier ini mengunci dan menguapkan reiatsu seseorang. Maka dari itu banyak salju dan bulu – bulu gagak yang bermunculan karena barrier ini mengeluarkan secara paksa reiatsu mereka. Intinya jika tidak cepat mereka bisa kehabisan reiatsu dan benar – benar MATI!
Sementara itu...
Salah satu kamar Las Noches
Perlahan namun pasti kelopak itu terbuka, menampakkan sepasang iris hitam kelamnya. Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk lalu mengerjapkan kelopaknya beberapa kali. Hina telah terbangun dari pingsannya.
"Dimana...?" tanyanya pelan
"heeehhh... tak kusangka om – om mesum yang notabene juga seorang King of Hueco Mundo seperti mu akan termakan akting seorang gadis kecil" kata Hina dengan nada meremehkan.
Kinana's Talk
Kinana :#pundung di pojokan sambil ngorek – ngorek tanah#
Ichigo : Kenapa lagi tuh anak? #nunjuk – nunjuk Kinana#
Yu-chan : Kemarin dia itu ngopy fic author lain dan kebanyakan HiruSena. Trus pas selesai dia salah pencet abis deh semua fic ntu
Kinana :#nangis gulung – gulung# hwaaaaaaa... hiks... hiks... hwaaaaa...fic tercinta ku... T_T
Ichigo : Hoo... begitu... (0.o)
Yu-chan : Maklum dia kan juga penggemar HiruSena.
Hiruma :#tiba – tiba nongol sambil nodongin AK–47# Oi, author sialan! berani – beraninya lo ngilangin fic dengan main character gue!
Kinana :#masih sesenggukan# Gomen Hiruma-tan... hiks... rencananya... hiks... aku mau copy ulang... hiks...
Ichigo :#ngelus – ngelus Kinana# Shhhh... jangan nangis lagi... 'key? #senyum pepsodent andalan#
Hitsugaya :#ngintip di belakang, cemburu berat#
Yu-chan :#ngerasa hawa nggak enak, ketawa garing# Ahahahahaha... Kinana! Katanya ada yang mau kamu bilang.
Kinana :#berhenti nangis# Oh ya! buat Mirai Mine yang udah setia reaview fic ku. Hontou ni arigato~~ Hina-nyan~~ dapet salam dari Mira~ katanya terima kasih buat saran mu ke Ichi-nii di fic Love On The Autumn.
Hina : Hn #muka stoic#
Kinana :#lirik Ichigo# iya nih Ichi-nii... kok nggak kedengeran suaranya Chibi-tan. Padahal kan suaranya Chibi-tan itu... #nggak berani ngelanjutin karena di kasih death glare sama yang bersangkutan a.k.a yang ngerasa punya suara#
Ichigo : Hello... Kina-chan... itu tuntutan naskah tau! Naskah! Aku tembak nanti tau rasa kamu!
Kinana :#background biru muda dengan bling – bling dan mata berbinar# Ichi-nii... aku tak tahu kalau Ichi-nii punya perasaan terpendam pada ku #ke–GR–an# tapi gomen... aku tidak mau menghianati chibi-tan #bercucuran air mata galau dengan lebaynya#
Yu-chan+Hiruma yang terlupakan :#muka bosen# mulai deh drama telenovela murahannya a.k.a opera sabun.
Yu-chan : Dari pada liat telenovela drama stress (senpai yang pernah ngarang dengan fic judul ini (yang kalimatnya di miringin) gomen ya!)
Hiruma : Mendingan REAVIEW! YA–HA! #bawa bazoka# kalo ga... khu... khu... khu... khu #ngeluarin buku ancaman, Bazoka dan AK–47, aura di sekitarnya berubah horor#



























With Your Heart

Chapter 3 : Bleach Beach, Once Upon a Time In Okinawa

Hari yang cerah, matahari tampak malu – malu keluar dari persembunyiannya. Laut Okinawa nampak indah saat itu. Sunyi di pagi hari, hanya burung – burung yang berkicau di sertai beberapa hewan yang tinggal di dalam hutan kecil di pinggir pantai Okinawa. Ah, dan yah...jangan lupakan juga suara deru nafas yang memburu dari seorang gadis bersurai hitam dan seorang cowok imut bersurai putih. Kuroyuki Hina dan Hitsugaya Toushiro, warna rambut mereka sangat kontras. Dan mereka sedang lari pagi di hutan kecil itu. Berdua.

"Hn. Dia susuah bangun pagi. Bahasa kasarnya kebo" kata Toushiro
"Hitsugaya-taicho sedih nggak kalau Ichi-nii nggak dateng?" tanya Hina lagi. Toushiro hanya diam
"Hitsugaya-taicho" Hina bersuara lagi
"..."
"Ne, Hitsugaya-taicho~" Hina terus merecoki kapten mungil itu
"Hn?" tanggapan yang sangat singkat
"Apa maksudnya 'Hn' itu?" tanya Hina polos
"Hn" lagi – lagi jawaban yang bisa di bilang bukan jawaban
"Hitsugaya-taicho penggemar Sasuke ya? kok ngikutin trademark dia sih...kan kasihan nanti Tite Kubo-chan. Soalnya di mintain bayaran sama Masashi Kishimoto-chan karena Hitsugaya-taicho sudah meniru trademark-nya Uchiha Sasuke" kata Hina panjang lebar dan ngelantur

"Pertama. Aku nggak nge-fans Sasuke. Aku lebih suka sama Shinichi Kudo dari Detective Conan..."
"Ekh?! Aku juga suka Shinichi. Meskipun lebih suka sama Kaito Kid sih...tapi aku juga suka Sasuke meski sekarang aku lebih suka Oriki Hotarou!" dengan semangat '45 Hina memotong omongan Toushiro
"Haaaahhh..." hanya menghela nafas lah yang bisa di lakukan sang kapten divisi 10 yang terhormat saat ini.


"Saya membawa apa yang anda inginkan Aizen-sama" kata orang yang membawa (baca: gendong) Toushiro pada si rambut coklat.

Orang yang di panggil Aizen itu menatap ke arah Hina dan Toushiro yang masih pingsan. Begitu merasakan reiatsu Hina yang berbeda dari reiatsu shinigami orang itu menyeringai lebih lebar. Menunjukkan ketertarikannya pada hal yang baru saja dia lihat. Sesuatu yang berbeda dari shinigami namun bersama shinigami.
"Bawa little princess ke sangkarnya. Dan kurung si ice prince di penjara bawah tanah" kata Aizen sambil menunjuk Hina lalu Toushiro. Dua orang itu menggangguk lalu undur diri.
"Aizen-sama kenapa kau malah menaruh gadis kecil itu di ruangan dan chibi-taicho di penjaa bawah tanah? Bukannya yang ingin kau jadikan kelinci percobaan adalah kelinci putih a.k.a si chibi-taicho?" tanya si rambut perak bingung pada Aizen. Aizen menatap si rambut perak yang merupakan orang kepercayaannya itu.
"Pindah halauan Gin. Aku rasa kali ini aku akan menggunakan burung gagak sebagai percobaan Szayel" kata Aizen dengan seringai licik
"Szayel Aporro. Kali ini kau menyuruhnya membuat ramuan apa Aizen-sama? Kurasa kemarin saat aku berkunjung ke lab-nya dia terlihat sangat sibuk. Berlarian ke sana kemari sambil membawa beberapa cairan, botol tabung, suntikan, sangkar hewan dan lainnya." Kata orang yang di panggil Aizen dengan sebutan Gin tadi, a.k.a si rambut perak.

"Apakah kau tadinya berencana mencobanya pada chibi-taicho?" tanya Gin. Karena menurutnya akan sangat menguntungkan kalau mereka bisa mengendalikan sang ice prince itu seperti boneka.
"Tadinya begitu tapi setelah melihat gadis itu aku berubah pikiran. Aku tahu gadis itu bukanlah shinigami, melainkan seorang Guardian of the 3rd Gate at Hell. Aku bisa merasakan perbedaan reiatsunya" kata Aizen dengan semangat '45. Gin mengangguk. Dia pernah membaca di salah satu buku yang dimiliki Ulquiorra tentang penjaga neraka, bagai mana kekuatan seorang Guardian Gate-nya neraka. Sama seperti iblis yang nggak bisa mati, tapi lebih maju selangkah. Tidak terkalahkan. Cocok untuk menjadi boneka mereka. Tapi, itu unutk guardian gate yang tak memiliki luka di hatinya. Bagai mana kalau ternyata gadis penjaga gerbang neraka yang –mungkin– sekarang telah berada di atas kasur nyaman itu adalah seorang guardian gate yang memiliki luka dalam di dasar hatinya? Oh... itu sangat gawat. Karena menurut buku yang Gin baca, seorang guardian gate yang memiliki luka di hati itu seperti air. Kadang akan membantumu menjernihkan sesuatu, kadang juga akan membuatmu terseret arus yang di buatnya. Sangat tidak menentu.

"Hanya surat 'undangan' untuk shinigami tersayang kita. Aku yakin mereka pasti mau bermain bersama kita untuk mendapatkan hadiah yang mereka inginkan" kata Aizen kalem. Seringai licik masih terpampang jelas di wajah om-om-nya. Dan saat berhasil mengerti apa maksud atasannya Gin menambah kadar senyuman rubahnya.



"Abarai fukutaicho! Anda telah mengganggu ritual pagi saya. Jadi saya harap anda punya alasan yang bagus untuk itu!" kata Yama-jii terdengar dari suaranya kalau beliau sedang berusaha menahan emosi. Renji jadi gugup sendiri
"A-ano...apa ada yang melihat di mana Hitsugaya-taicho?" tanya Renji. Dengan gaya anak play group Ikkaku mengangkat tangan kananya.
"Tadi aku lihat Hitsugaya-taicho keluar dengan baju untuk olah raga" kata Ikkaku setelah menurunkan tangannya.
"Oh! Iya. Tadi malem si Toushiro bilang kalau dia mau olah raga bareng Hina-chan" kata Ichigo setelah menepukan kedua telapaka tangannya.
"Memangnya kenapa Ren?" dengan polosnya Ichigo bertanya. Biasa baru banguntidur, nyawa masih ngumpul 20%...











"Nggghhh..." sebuah suara membuat Hina menoleh ke samping.
"Hitsugaya-taicho" serunya kaget saat melihat Toushiro yang terikat dan tak sadarkan diri.
"Wah...wah...rupanya kau sudah bangun little princess" seorang dengan rambut dan mata coklat berkata.
"Hm" tanggap Hina dingin dengan muka datarnya
"Kau lapar?" tanya pemuda itu
"Hm" lagi – lagi nada dingin dan muka datar yang di berikan
"Haaahhh... kenalkan. Aku Aizen Sousuke." Kata orang itu
"Ck. Nggak butuh. Lagi pula aku nggak tanya" kata Hina dingin dia menatap Aizen nyalang. Tapi, tentu saja Aizen nggak terpengaruh dengan tatapan nyalang gadis itu.
"Haaaa...kau itu berbeda sekali dengan tadi. sebelum kami bawa kemari" kata Aizen
"Aku memang berbeda... aku memiliki topeng berjiwa... bisakah kau tunjukkan pada ku mana diri ku yang asli?" tanya Hina pelan, nada dinginnya berubah menjadi datar wajahnya pun juga dan tatapan matanya kosong. Aizen yang melihat itu jadi terperangah karena saat ini Hina benar – benar mirip sebuah boneka kayu yang terbuat dengan sempurna. Saat mendengar pertanyaan Hina, Aizen terhenyak. Setelah beberapa menit terlewati dalam hening Hina menyeringai dan tatapan kosong di matanya tadi hilang tak berbekas berganti dengan tatapan menusuk.

"Ck, aku bukan om – om mesum!" Aizen membantah. Hina memutar kedua bola matanya malas.
"Saa...tampang mu itu sudah mengatakan sejelas – jelasnya Aizen-sama" kata Hina dengan nada bosan dan mimik datar.
"Ugh...Hina-san..." Toushiro yang mendengar percakapan ribut – ribut Hina VS Aizen jadi terbangun. Dan mata teal cemerlangnya terbelalak saat menyadari bagaimana keadaannya dan Hina.
"Hmmm... sudah bangun chibi-taicho" Aizen berkata santai. Toushiro menggertakkan giginya, dia sadar yang bisa dilakukannya saat ini hanyalah menunggu bantuan karena dia di pasangi barrier yang kuat. Sial!. Aizen memandang Hina lalu beralih pada Toushiro.
"Aku tadi sempat melihat ekspresi teman mu yang seperti boneka kayu. Kupikir pasti menyenangkan membuatnya menjadi boneka ku dan mempertahankan tatapan kosong di mata hitam kelam itu. kurasa aku akan mengubahnya" kata Aizen pada Toushiro. Cowok itu mengeluarkan sebuah jarum suntik kecil yang telah diisi cairan berwarna pink kental.
"Ini mantra baru yang di buat Szayel. Ini bisa membuat apapun seperti boneka, kau tahu cara melepas mantranya adalah... tidak akan kuberi tahu." Kata Aizen dengan nada genit di akhir kalimat. Hina yang mendengar itu langsung mendengus sambil bergumam.
"Dasar om mesum" dan Aizen yang mendengar gumaman itu langsung beralih pada Hina lalu dia membuka sedikit jaket olah raga Hina dan menusukkan jarum suntik itu di sana dan menekan ujungnya, membuat cairan pink itu masuk kedalam tubuh Hina.
"Kau akan jadi bonekaku setelah ini little princess" kata Aizen setelah melepas suntikannya, dia berjalan ke arah Toushiro yang semakin lemah karena reiatsu yang terkuras. Aizen merogoh kantungnya setelah berdiri di depan Toushiro dan dia memasukkan sebuah pil dan memaksa Toushiro menelan pil itu.
"Tenang pil itu lebih ringan dari pada ramuan yang aku berikan pada si little princess" kata Aizen lalu menekan pil itu dengan reiatsunya. Toushiro yang hampir kehabisan reiatsu tak sanggup menahan reiatsu yang dikeluarkan Aizen dan akhirnya si pil nista pun masuk ke dalam kerongkongannya dan berakhir di lambungnya.
Tatapan mata Toushiro dan Hina perlahan berubah menjadi kosong. Setelah iris itu benar – benar tak memiliki cahaya lagi Aizen membuka barrier Toushiro dan Hina, Toushiro langsung keluar dari gigainya dan gigai itu tiba – tiba menghilang. Sedang Hina bulu – bulu burung gagak mulai menyelimuti dirinya dan saat bulu – bulu itu menghilang berjatuhan di atas sprei putihnya kini semua yang tadi dipakainya untuk berolah raga telah berubah. Kini dia memakai baju bermodel lolita tanpa lengan yang berwarna hitam dengan pita putih, sepatu boots yang menutupi sampai pergelangan kaki dengan heels 6cm, Bando dengan rangkaian mawar hitam tersemat manis di rambutnya, telapak tangan sampai lengan atasnya yang tak tertutupi kain dihias dengan pita putih yang melilitnya.
"Hmm...kalian berdua mulai sekarang adalah bonekaku" kata Aizen dengan seringai liciknya. Toushiro dan Hina hanya terpaku mendengar itu. Aizen membisikkan sesuatu di teling Hina dan Toushiro, lalu keluar ruangan dengan seringai makin lebar. Gin yang melihat itu melebarkan senyum rubahnya.
"Game-nya mau di mulai Aizen-sama?" tanya Gin
"Haaahhh... aku bosan sekali. Mereka tidak memberi balasan apapun. Kurasa aku akan mengambil keputusan sendiri! Siap kan pasukan Gin... kita lihat apakah para Shinigami itu bisa mengalahkan Hollow-ku dan kedua 'boneka kayu' baru ku." kata Aizen dengan seringai maksimalnya.


TBC

Omake

Ichigo duduk di pinggir ranjangnya sambil menatap lekat foto berbingkai biru di tangannya. Itu adalah foto dirinya dan Toushiro. Foto mereka saat di taman bermain setelah insiden Toushiro kehilangan kendali diri atas Hyourinmaru, foto di mana untuk pertama kalinya dirinya bisa tertawa lepas dengan Toushiro yang ikut tertawa lepas. Seteleah mendapat kiriman dari Aizen tadi, entah mengapa dia jadi sangat khawatir, perasaannya jadi nggak enak. Dia merasa jika Toushiro akan lepas kendali seperti dulu. Jujur, dia takut saat dulu Toushro lepas kendali, karena saat itu tatapan mata Toushiro kosong. Teal cemerlang yang biasanya bersinar itu kehilangan sinarnya. Dia sangat takut dan sangat benci ketika tatapan Toushiro seperti itu. Karena dia takut dan benci untuk kehilangan sinar mata teal cemerlang milik seorang Hitsugaya Toushiro. Dan dia sangat lega saat dirinya dulu bisa mengembalikan sinar teal cemerlang itu dengan cara yang bahkan dirinya sendiri pun nggak ingat. Sekarang, dia merasa sangat lemah dan nggak berguna karena tidak bisa menjauhkan Toushiro dari tangan nakal Aizen Sousuke dan antek – anteknya. Dan dia merasa kesal karena keputusan orang tua berotot yang memiliki otak kolot seperti Yama-jii yang melarangnya untuk pergi mengambil kembali Toushiro dan Hina. Ichigo memegang kenop pintunya dia berencana kabur dan pergi ke Hueco Mundo sendirian dan dia merutuki kesal saat menyadari bahwa saat ini pintu kamarnya dan sekelilingnya telah di segel dengan barrier kuat yang tak bisa dia tembus. 'pasti Yama-jii' pikirnya frustasi sambil mengacak rambut orange cerahnya.
"Gomen Yuki Hime... aku pasti menjemput kalian berdua..." kata Ichigo lirih, dia mengepalkan kedua tangannya, bertekad dengan kuat untuk mengambil kembali miliknya dari tangan kotor Aizen. Mengambil kembali Yuki Hime-nya, dan mengambil kembali gadis yang sudah seperti Karin dan Yuzu di hatinya.


Omake End

Yang end omake bukan cerita initi! (0_~)

Tunggu eps selanjutnya #promosimodeON#






















Minna! Ayo reaview kalo nggak mau di apa apain ama Hiruma #kabur#

(0_~)

I'm just a girl who has many imagination... .

0 komentar:

Posting Komentar

 

Brain Gray Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei