Rabu, 26 September 2012

Chapter 3 : Bleach Beach, We go to Okinawa guys!

Diposting oleh eigengrauf di 03.19

Yu-chan : Hola Minna~! Come back with me and this crazy fic!

Ichigo : Lho? mana Kina-chan? Yang ngebuka kok kamu?

Yu-chan : Kinana ada di sana noh #nunjuk – nunjuk Kinana yang lagi duduk di depan laptop lain# lagi ngopy fic author lain. Terutama yang pairnya HiruSena ama SasuNaru dia lagi suka sama ntu pair.

Ichigo :#liat wajah Kinana yang masang seringai iblis dengan aura horor disekitarnya, merinding# uhh...gue punya perasaan ga enak nih.

Sementara itu...

Kinana :#klik sana – sini depan laptop# Ufufufufu...HiruSena... SasuNaru... menginspirasi banget nih...Ufufufufu #ketawa nista#

Back to Ichigo and Yu-chan

Ichigo+Yu-chan :#sweatdrop#

Yu-chan : semoga aja nggak terjadi apa – apa dengan chara di fic ini

Ichigo :#angguk – angguk# bener

Yu-chan : Wokeh minna~! Let's strat the fic #membara#

Ichigo :#sweatdrop# yang betul start the fic...

Pairing : IchiHitsu,oh ya di chapter lalu aku lupa bilang slight OCXOC (saya tidak ingin salah satu tokoh Bleach di pairings dengan OC saya dalam hal ROMANCE.), IshiHime, RenRuki, others pair too.

Warning : OOC, OC, bahasa tidak baku, typo(s), judul ga nyambung ama jalan cerita (mungkin), Yaoi, Yaoi Heaters lebih baik tekan tombol back sebelum ngeflame ato jadi Fujoshi kaya aku!, Tidak menerima Flame!, RnR Please, Dun Like? Baca ajah! *Plaaakk* eh, ga ding yang bener itu... Dun Like? Don't Read! Kay?! #wink#

Disclaimer : DENGAN BANGGA SAYA MENGATAKAN BAHWA BLEACH ADALAH MILIK TITE KUBO SEDANGKAN SEMUA CHARA BLEACH PUNYA SAYA! BWAHAHAHAHAHAHAHA #teriak pake TOA sambil ketawa nista# *dhuak* #dijitak Yu-chan#Oke..oke... dengan menyesal saya katakan Bleach dan chara Bleach adalah milik Tite Kubo #lemes# sedih banget kan Minna~ #bercucuran air mata# *dhuak* #didupak–dupak Yu-chan#

Dislaimer 2 : Fireflies by Owl City, dan beberapa kata di ambil dari anime La Storia Della Arcana Famiglia

With Your Heart @ Kinana

Hotarou Kaito Vizard belongs to Kinana

Kuroyuki Hina ½ manusia ½ penjaga neraka belongs to Kinana

Hanatarou Kaitani Hollownya Kaito belongs to Kinana

Lotus Raven Katana punya Hina belongs to Kinana

Summary : "Untuk menstabilkan kekuatannya kau harus memiliki hati seseorang. kartu cinta tak mungkin bisa di gunakan sepenuhnya jika kau sendirian"/ "Uwaa...Oniichama memang macter cald yang hebat"/ "Benar...Oniichama memang sangat hebat. Tapi, sekarang aku tidak bisa menggunakan cinta. Karena Oniichama sudah pergi dan aku sendirian"/ "Aku...mencintaimu Kurosaki"/ "Apa? ga kedengeran Toushiro anginya kenceng banget"/ "AKU MENCINTAI MU KUROSAKI"

With Your Heart

Chapter 2 : Bleach Beach, We go to Okinawa guys!

Sudah 2 minggu semenjak kedatangan Hina dan Kaito di awal musim panas dan karena niat Yama-jii yang nggak tau kesambet setan apa sehingga pengen banget liburan ke dunia manusia dan dia juga mengutus semua taichou dan fukutaichou gotei 13+Hina+Ishida dkk untuk ikut sang kakek tua namun kekar(?) itu liburan di pantai. Dan disinilah mereka sekarang di pantai Okinawa dengan pemandangan yang indah. Semua yang di suruh Yama-jii untuk ikut tentu saja ikut dan ada satu mahluk(?) yang tak diundang juga ikut nih liburan, mahluk itu bernama Hotarou Kaito. Readers pasti bertanya – tanya kenapa ntu satu mahluk ikut kan? #readers: kami nggak mau tahu!, Kinana:#nangis bombay#Uwee... my lovely readers jahat!, Yu-chan:#ketawa garing#ahahaha...jangan pedulikan author gila satu ini. Ayo BTS#. Kaito ikut karena dia merasa bosan kalau sendirian di Karakura jadi dengan ongkos sendiri dia mengikuti sang kakak sepupu tercinta ke pantai Okinawa, adik sepupu yang berbakti bukan!?. Dan siapa yang mengurus Karakura dari ancaman hollow? tenang saja~ kita serahkan saja para Hollow malang itu pada angkatan lama~ seperti Kurosaki Isshin ayah Ichigo sekaligus mantan kapten salah satu divisi di gotei 13, Uryuu Ryuuken papa Uryuu Ishida yang notabene seorang quincy dan sahabat papa Ichigo, dan si Topi-Hijau-Setengah-Gila Urahara. Meskipun rada berumur tapi jangan salah mereka hebat lho~ eh...kok malah gini sih? Oke...oke...BTS mulai dari...SEKARANG!

Para shinigami dkk menginap di Villa yang kebetulan di sewakan dan di bangun di dekat pantai. Villa itu besar dan terdapat 2 villa yang tentunya semua villa di sewa para shinigami dkk. Villa di sebelah kanan pantai untuk para cewek dan yang kiri untuk cowok.

"Wah...Ichi-nii enak nih. Meskipun kamarnya di pisah tetep bisa sering main ke tempat Hitsugaya-taicho kan satu villa~" kata Hina dengan nada ceria dan mata berbinar – binar. Yah dalam waktu 2 minggu mereka semua sudah tau kau Hina itu seorang fujoshi akut dan saat membicarakan tentang yaoi nada dinginnya pasti berubah riang. IchiHitsu yang dengar itu memunculkan semburat tipis di pipi mereka.
"Iya Jeruk. Aku iri dengan mu. ahhh... aku jadi ga bisa ketemu Ruki-chan sering – sering deh" kata Renji yang langsung di sambut wajah memerah Rukia dan deathglare dari dari Byakuya.
"Hmm...aku juga...apa mending aku sewa 2 kamar penginapan aja ya...supaya bisa sering ketemu sama Hime-chan" kata Ishida sambil pasang pose mikir.
"Eh? Anoo..." hanya tanggapan ini dan muka merah yang diberikan Orihime pada kekasihnya itu.
"Moo...sudah lah gals...dari pada berdiri ga jelas di sini ayo kita masuk ke villa! Ja nee~" kata Matsumoto Rangiku sang fukutaicho divisi 10 sambil menyeret gadis – gadis yang ada di sana menuju ke villa kanan. Gila... kuat banget tu cewek!

10 menit kemudian...

Rombongan cewek pergi menuju pantai

Matsumoto mengenakan two piece warna kuning Hisagi sukses tepar di pasir dengan darah mengalir dari hidung, Orihime pake two piece hijau muda dan itu bikin kaca mata Ishida retak, Unohana pake bikini biru tua dengan selendang panjang di pinggang, kacamata dia lepas Ukitake langsung terpesona, Soi Fon pake baju reang yang mirip – mirip dress sekilas ga ada tanggepan trus dia pundung deh, Yourichi pake bikini ungu bawahnya celana jeans biru super pendek kalau ada Urahara pasti udah tepar bareng Hisagi tuh orang bertopi, Rukia make 2 pieces rok pendek sampe pahanya keliatan dan kaos tanpa lengan yang memperlihatkan bahu dan perutnya (warna ungu sama kaya warna matanya) ini bikin Renji mimisan dan Byakuya langsung nutup mata Renji pake kain hitam biar ga ngeliatin adik sepupu tercintanya, Hinamori kembaran sama Rukia cuman punya dia warna coklat hazel dan ini bikin Kira terpesona, sisanya cuman pake kaos sama celana super pendek. Hina? Dia memakai bathrobe putih yang bikin semua penasaran apa yang ada di balik bathrobe itu, sebuah headphone hitam berukuran sedang melingkar di leher jenjangnya dan sebuah I-pod hitam di taruh dalam salah satu kantung bathrobe itu. okay...kita check style para cowok dulu yaw!

Ichigo, Renji, Hisagi, Kira dan Kaito cuman pake celana selutut mirip boxer tanpa mengenakan apapun di tubuh atas dan membikin Hinamori, Matsumoto, Rukia, dan Hitsugaya memalingkan muka dari merka ber4. Ga mau muka blushingnya di liat sama 4 cowok itu! Ishida make kemeja sama celana pendek cuman semua kancing kemejanya di buka jadi memperlihatnya dadanya yang bidang. Awww...Orihime tambah gugup nih~ dan cowok lain? Yah, mereka ada yang memakai T-shirt dan celana pendek selutut ada yang make kemeja yang tentu kancingnya tertutup rapi dan juga celana jeans pendek selutut.

"Ne~ Hina-chan~ apa yang kau pakai?" tanya Rangiku dengan nada manja sambil nunjuk – nunjuk bathrobe Hina
"Ini? Tentu saja bathrobe" jawabnya polos sambil memejang ujung pergelangan tangan bathrobe-nya
"Maksudnya yang di balik bathrobe itu" kata Soi Fon yang juga penasaran
"Eh? Itu..." Hina gugup sendiri. Tangan mungil Rukia terjulur berusaha membuka bathrobe itu yang tentu saja di halangi Hina dan akhirnya tangan Rangiku dan Hinamori ikut – ikutan menarik bathrobe itu supaya lepas. 3:1 tentu saja yang menang 3 dan akhirnya terbukalah bathrobe (yang menurut Rangiku, Rukia, dan Hinamori) pengganggu itu. Sekarang tampak tubuh kinana yang terbalut dengan two piece warna hitam kelam. Membuat semua cowok yang berada di situ (tentu kecuali yang masih inget umur sama udah punya gebetan, udah punya pacar, dan masih mencintai seseorang di hatinya nggak kepengaruh dengan tampilan Hina) ngeces pengen. 'imutan juga Toushiro' kata Ichigo dalam hati. Yah, Ichigo akui Hina itu imut tapi, dia menganggap Hina itu kaya Yuzu dan Karin lagi pula Hina sendiri dari awal sudah memanggilnya dengan Ichi-nii kan?.
"Toushiro! Aku bawa semangka nih. Makan di sana yuk" Ichigo langsung narik Toushiro buat duduk di bawah pohon kelapa yang rindang sambil menenteng beberapa buah semangka yang tadi sempat di belinya. Rukia sama Renji udah asik kejar – kejaran di pinggir pantai gara – gara Renji tadi di jahili Rukia hingga pipinya di cubit kepiting. Rukia tertwa sambil berlari, Renji mengejar dengan muka cemberut meskipun dalam hati dia senang bisa melihat senyum lepas Rukia. Byakuya minum teh sambil duduk di tikar yang di gelar di atas pasir dengan payung yang melindunginya dari terik matahari. Ukitake sama Unohana bergabung sama Ichigo dan Toushiro dengan keranjang piknik dan tikar yang digunakan sebagai alas duduk mereka berempat sedang tertawa senang. They're actually like happy family. Ishida sama Orihime berjalan – jalan santai sampai memasuki sebuah hutan kecil yang ada di dekat pantai. Hinamori sama Kira lagi duduk di atas tikar di bawah payung dengan sebatang es krim di tangan masing – masing dan mereka berbicara ringan sambil sesekali menertawakan hal konyol yang di buat RenRuki dan HisaRan. Hisagi dan Rangiku? Oh, tenang mereka sedang membuat istana pasir yang besar di sertai acara saling menciprat air dan melempar pasir selama acara 'pembangunan' berlangsung. Kaito? Duduk sendirian di tikarnya sambil memegangg bola voli. Abis, yang lain pada sibuk sendiri – sendiri dengan atau tanpa pasangan masing – masing. Sedang Hina? Oh... mari kita intip di salah satu batu karang baesar di tepi pantai. Sekarang gadis bersurai hitam itu sedang memasang headset-nya dan memutar satu – satunya lagu yang ada dalam daftar play list I-pod. Duduk di atas batu karang besar, memejamkan mata, merasakan angin pantai yang berhembus memainkan rambut panjangnya dan menerpa wajahnya, sedikit menggelitik tubuhnya yang sekarang tanpa bathrobe. Lagu yang penuh kenangan baginya itu berbunyi lembut di pendengarannya membuat dia semakin menikmati suasana itu dan tanpa sadar seulas senyum manis merekah di bibir ranumnya.

You would not believe your eyes
If ten million fireflies
Lit up the world as I fell asleep
Cuz they fill the open air
And leave teardrops everywhere
You think me rude, but I would just stand and stare

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems

Cuz I get a thousand hugs
From ten thousand lightning bugs
As they try to teach me how to dance

A foxtrot above my head
A sockhop beneath my bed
The disco ball is just hanging by a thread (thread, thread)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

Leave my door open just a crack
(Please take me away from here)
Cuz I feel like such an insomniac
(Please take me away from here)
Why do I tire of counting sheep?
(Please take me away from here)
When I'm far to tired to fall asleep

To ten million fireflies
I'm weird cuz I hate goodbyes
I got misty eyes as they said farewell (said farewell)

But I know where several are
If my dreams get real bizarre
Cuz I saved a few and I keep 'em in a jar

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Cuz everything is never as it seems (when I fall asleep)

I'd like to make myself believe
That planet earth turns slowly
It's hard to say that I'd rather stay awake when I'm asleep
Because my dreams are bursting at the seams

Tepat setelah lagu itu selesai Hina merasa seseorang duduk di sebelahnya. Dia membuka kedua kelopak matanya, menampakkan sepasang iris hitam kelamnya, memandang sosok di sebelahnya.
"Rasanya senang melihatmu tersenyum tulus. Bukan dengan senyum pura – pura dan topeng yang kau kenakan saat bersama yang lain" kata orang itu. Hina kembali tersenyum kecil
"Ichi-nii, sejak kapan?" tanya Hina
"Sekitar...hmmm...2 menit yang lalu" kata orang itu a.k.a Ichigo. Hina mengalihkan tatapannya. Memandang laut biru di atas karang.
"Lagu itu bagus. Siapa yang bikin?" tanya Ichigo. Hina menatap Ichigo dengan kepala di miringkan ke kanan. Bingung
"Tadi kau bersenandung kecil" kata Ichigo menjelaskan. Hina menarik nafas perlahan dan menghembuskannya kuat – kuat
"Itu hadiah terakhir dari hati ku. Dari seseorang yang memberiku perasaan hangat dan nyaman. Dari orang yang membebaskanku dalam penjara kesepian. Dari orang yang mampu membuatku terseyum hanya dengan mendengar suara riangnya. Tihis song is the first and the last song from my lovely brother" Hina memaksakan seulas senyum saat dia mengetakan ini. Ichigo menepuk kepala Hina pelan dia tahu gadis itu ingin menangis tapi, kebekuan hatinya yang telah di teinggalkan matahari yang setidaknya bisa memberinya sedikit kehangatan, membuat air matanya mengering. Beku sebelum bisa keluar dari kelopaknya.
"Aku manggil Ichigo-kun dengan Ichi-nii karena Ichi-nii punya senyum yang mirip kaya onii-san ku. jadi aku mengganggap Ichi-nii sebagai salah satu kakak ku. yah, walaupun itu berarti sekarang Ichi-nii cuman kakak ku satu – satunya" kata Hina lirih. Ichigo tersenyum mendengar itu
"Kalau begitu biar aku pura – pura jadi onii-san mu yang telah tiada itu. Bagaimana hmmm?" tawar Ichigo. Hina menggeleng
"Eh? Kenapa? aku kan juga tampan" kata Ichigo mulai narsis. Mendengar celotehan ini mau tak mau Hina jadi tersenyum simpul.
"Aku cuman ingin onii-san ku yang asli. Aku nggak mau Ichi-nii atau siapaun pura – pura jadi onii-san ku. Cukup aku saja sendiri yang memakai topeng. Benarkan" kata Hina sambil tersenyum. Itu pernyataan bukan pertanyaan. Ichigo akhirnya hanya bisa balas tersenyum sambil mengacak surai hitam kelam Hina yang panjang itu.
"Baik lah kalau itu keputusan mu. mau pergi? Aku ingin kembali ke Toushiro nih" kata Ichigo. Hina menggeleng.
"Ya sudah deh. Jaa~" Ichigo berdiri lalu berjalan pergi setelah berbalik badan. Hina tersenyum tipis
"Ichi-nii...baik – baik sama Hitsugaya-taicho. Nanti kasih tau aku apa yang kalian lakuin ya" Hina berteriak. Ichigo memerah wajahnya lalu dia berlari kencang. Setelah punggung ichigo menghilang gadis itu meraih kantong I-pod-nya, mengambil sebuah kartu. Kartu dengan gambar cupid dan manusia yang dikerubungi manusia lain. Kartu the lovers. Dia memandang kartu itu lama. Memori akan dia, kartu itu, dan kakaknya berputar dalam otaknya seperti video.

-Flash Back-

Seorang pemuda, berambut hitam ikal yang berumur 8 tahun sedang memperhatikan kartu – kartu di hadapannya dengan serius. Di sebelahnya seorang bocah perempuan dengan rambut lurus sebahu dan iris hitam kelam sedang terduduk manis. Bocah perempuan itu berumur 5 tahun. Menatap pemuda dei sebelahnya bingung.
"Apa yang Oniichama lakukan? Kenapa memandangi kaltu telus?" tanya anak itu cadel degan pandangan ingin tahu. Orang yang di panggil oniichama itu menoleh ke arah sang gadis kecil, lalu mengacak rambut sang gadis pelan dengan seulas senyum bertengger di wajahnya.
"Hanya memikirkan cara untuk menggunakan lovers secara penuh" kata orang itu. Gadis itu mengernyit, tanda masih tak mengerti
"Ekh?! Memangnya lopel nggak bica dipakai?" tanya gadis itu. orang itu menunjukkan kartu lovers di depan sang gadis yang menatapnya dengan bingung. Lalu dengan senyum di wajahnya dia menjawab...
"Untuk menstabilkan kekuatannya kau harus memiliki hati seseorang. kartu cinta tak mungkin bisa di gunakan sepenuhnya jika kau sendirian"
"Uwaa...Oniichama memang macter cald yang hebat" teriak gadis itu riang dengan senyum polos. Yang di balas dengan cengiran

-Flash Back OFF-

"Benar...Oniichama memang sangat hebat. Tapi, sekarang aku tidak bisa menggunakan cinta. Karena Oniichama sudah pergi dan aku sendirian" kata Hina lirih sambil melepaskan pegangan tangannya pada kartu itu. Dia melihat lembaran kartu itu terbang terbawa angin yang menerpa kencang. Seakan ingin membantunya untuk menerbangkan kenangan masa lalu. Dan akhirnya kartu itu terjatuh di salah satu sudut di pantai itu, di temukan oleh seseorang yang kebetulan berada di sana.
"Ekh?! Dari mana kartu ini?" orang itu bertanya – tanya heran lalu berjalan pergi setelah mengedikkan kedua bahunya dan menyimpan kartu yang di temukannya di saku celananya.

TBC
Omake :

Malam yang tenang di pinggir pantai bisa kita lihat semua anggota shinigami sudah melangkah kembali ke villa bahkan mungkin ke kamar masing – masing. Oh...oh...tunggu...tunggu ternyata masih ada dua figur yang betah berlama – lama di pinggir pantai. Yang pertama berambut oranye nyentrik, bermata coklat musim gugur, mengenakan kaos oranya dan celana ¾ putih dengan garis biru di masing – masing pinggirnya. Sosok kedua adalah seorang pemuda dengan rambut putih, mata teal cemerlang, kaos pastel dan celana ¾ berwarna putih. Mereka masih betah berjalan santai di pinggir pantai.
"Toushiro" oh akhirnya setelah kesunyian menyelimuti cukup lama sang pemuda orange a.k.a Ichigo berani membuka mulutnya.
"Hn" jawab Toushiro singkat
"Kau dingin sekali sih" kata Ichigo. Dia tahu kekasihnya seperti itu, bahkan Ichigo tetap menyukainya. Tapi kan...
"Hn" lagi – lagi hanya itu yang Toushiro berikan
"Kau sepupu jauhnya Sasuke ya? habis dari tadi "hn" melulu" kata Ichigo mulai kesal. Toushiro menangkap nada kesal itu.
"Hn. Dan kau juga sepupu jauhnya Naruto ya? kau berisik sekali sih Kurosaki?! Kan kau tahu aku memang seperti itu" kata Toushiro. Ichigo diam saja. 5 menit...10 menit...30 menit... berlalu dan sekarang Toushiro jadi khawatir karena biasanya si jeruk akan membalasnya tapi ini kok... huft... membuat perasaannya makin tak tenang.
"Kurosaki" panggil Toushiro. Ichigo tetap diam. Dan sekarang Toushiro menolehkan wajahnya ke samping kiri memusatkan seluruh perhatiannya pada orang yang telah merebut hatinya. Mencairkan kebekuan hatinya. Dan mengisi kekosongnya. Pemuda yang sangat di sayanginya dan sudah berstatus menjadi kekasihnya semenjak 10 bulan yang lalu.
"Kurosaki" Toushiro memanggil lagi. cowok itu tidak memperhatikan jalannya sehingga jangan salahkan sebuah batu tak bernyawa yang pada akhirnya bisa membuatnya ter–
GUBRAAAAAAAAKKKK
–jatuh
"Oi, Toushiro kau tak apa?" tanya Ichigo khawatir sambil menatap kekasihnya lekat dan mengulurkan sebelah tangannya. Toushiro menarik uluran tangan yang memang di tujukan padanya itu.
"Aku tidak apa Akh!" Toushiro merintih saat telapak kaki kanannya menyentuh pasir panatai. Ichigo langsung merunduk dan memeriksa kaki Toushiro dengan cermat dan lembut
"Ini sih terkilir Toushiro. Lihat bengkak tuh!" kata Ichigo sambil menunjuk kakinya yang bengkak. Toushiro nampak berfikir.
"Kau kan di dalam gigai Toushiro! Tentu bisa luka dan terasa sakit" kata Ichigo menjelaskan. Dia tahu apa yang di pikirkan Toushiro
"Kurosaki...bisa sembuhkan aku dengan reiatsumu?" tanya Toushiro. Ichigo terdiam sebentar lalu menggeleng keras – keras
"Kenapa?" tanya Toushiro berusaha menahan emosi karena kekasihnya tidak mau memberi sedikit reiatsu pada kakinya yang terluka
"Begini lebih bagus" kata Ichigo sambil menggendong Toushiro dengan gaya bridal style (KYAAAAAA...#kinanajingkrak–jingkrakalafansgirl#)
Wajah Toushiro bersemu merah menambah kesan manis
"Turun kan aku Ichigo" pinta Toushiro. Lagi – lagi Ichigo menggeleng kecang. Lalu menundukkan kepalanya
"Jangan bergerak ya Toushiro. Aku cuman pengen bantu kamu tanpa reiatsu ku. Pakai cara manusia" kata Ichigo lembut. Bikin Toushiro tambah blushing aja. Dan akhirnya Toushiro mengalah. Dia menenggelamkan kepalanya di dada bidang Ichigo, membuat posisinya senyaman mungkin. Ichigo tersenyum melihat itu
"Aku...mencintaimu Kurosaki" kata Toushiro lirih. Kepalanya masih terbenam di dada bidang milik Ichigo
"Apa? ga kedengeran Toushiro anginya kenceng banget" balas Ichigo memang angin di pantai itu lagi keras – kerasnya berhembus
"AKU MENCINTAI MU KUROSAKI" Teriak Toushiro mengulangi perkataannya. Awalnya Ichigo cengo tapi lama – kelamaan pandangan matanya melembut dan seulas senyum tersungging di wajah tanpannya
"Aishiteru yo Yuki Hime. Aku mau bilang itu dari tadi sama kamu eh tapi kamu cuman "hn" aja. Makanya sekarang aku bilang Aishiteru Yuki Hime" kata Ichigo lembut. Kalau ada olimpiade mengukur tingkat ke merahan wajah author yakin pasti Toushiro yang menang.

Omake End
Kinana's Talk

Kinana : Minna~ Hola~

Yu-chan : Oh...urusan lo udah selesai?

Kinana : Sebenernya belum sih. Tapi... yah, aku juga pengen menutup ini

Ichigo : Kina-chan tumben kamu bikin Omake

Kinana : Abis scene IchiHitsu yang itu nggak bisa di masukin ke cerita initi ichi-nii! Perasaan ku bilang kalau aku harus masukin yang itu ke bagian omake! Ya sudah aku masukin deh! #berkobar#

Yu-chan : Ini masih ada lanjutannya lho~ yang end itu omake-nya. Bukan cerita intinya.

Ichigo : #bisik – bisik# Yu-chan tadi kamu motret Toushiro pas senyum ga? Kalau iya aku minta

Yu-chan :#bisik – bisik# ga tau Ichi. Coba aku liat kamera ku dulu ya #utak – atik kamera digitalnya#

Kinana :#narik tangan Toushiro, bisik – bisik# Chibi-tan. Ichi-nii sama Yu-chan ngerencanain buat mengedit foto mu yang senyum di pinggir pantai tuh #nunjuk – nunjuk Yu-chan sama Ichi-nii yang lagi bergerolbol dengan sesuatu di antara keduanya#

Toushiro :#mengendap – endap# KUROSAKI

Ichigo+Yu-chan :#ngerasa hawa ga enak, nengok ke belakang dengan gaya patah – patah# UWAAAA! TOUSHIRO! #lari terbirit – birit#

Kinana :#evil smirk# Ufufufufu...minna~ mind to reaview? Leave me reaview! Onegai~ #nadamanja#

0 komentar:

Posting Komentar

 

Brain Gray Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei